Wanita berambut bondol itu pun berharap Indonesia International Open bisa rutin digelar setiap tahun. Dia juga ingin ada kelas khusus pebiliar-pebiliar wanita di turnamen berikutnya.
“Kalau bisa diagendakan setiap tahun, ditambah lagi yang khusus perempuan. Karena sejauh ini kebanyakan turnamen open diikuti laki-laki, jadi kami (yang perempuan) ikut gabung aja, enggak ada yang khusus,” jelasnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh peserta lainnya yakni Hendra Kurniawan. Dia menilai Indonesia International Open tak hanya apik untuk peningkatan permainan para pemain senior, tetapi juga untuk para pemain muda yang bertanding di kategori junior.
“Menurut saya turnamen ini luar biasa karena antusiasnya baik dari pemain Indonesia dan pemain internasional juga luar biasa. Turnamen ini kan juga ada kategori juniornya, jadi juga menjadi ajang untuk pembibitan dan regenerasi atlet Indonesia,” jelas Hendra.
“Harapannya turnamen ini diadakan rutin sehingga pemain-pemain internasional banyak yang datang ke Indonesia, jadi kita bisa menutup kesenjangan kualitas karena kita jadi tahu kekuatan dan permainan mereka seperti apa,” tambahnya.
“Memang kita sering melihat mereka di Youtube, tapi kalau bertanding langsung kan beda. Selain itu, atlet-atlet junior juga bisa semakin termotivasi untuk menembus ajang internasional karena mereka bisa bertemu langsung dengan idola-idola mereka,” pungkasnya.
(Admiraldy Eka Saputra)