RIMINI – Enea Bastianini membeberkan alasan ketimpangan performanya dengan Francesco Bagnaia di MotoGP 2023. Meski mengendarai motor yang sama, perbedaan gaya balap membuat Bastianini lebih sulit mengendalikan motor Ducati musim lalu.
Setelah meraih peringkat ketiga dalam klasemen akhir MotoGP 2022, Bastianini akhirnya dipromosikan ke tim pabrikan oleh Ducati dari Gresini. Sayangnya, musim debutnya dengan tim pabrikan Borgo Panigale di MotoGP 2023 tak berjalan sesuai yang diharapkan karena serangkaian cedera panjang yang dialaminya.
Hal itu jelas membuat adaptasinya dengan motor Desmosedici GP23 menjadi terhambat karena pada musim sebelumnya di Gresini Ducati dia mengendarai spek motor lama yakni GP21. Alhasil, rider asal Italia itu hanya mampu finis di urutan 15 dengan raihan 84 poin saja di MotoGP 2023 meski berhasil meraih satu kemenangan dalam GP Malaysia.
Sementara rekan setimnya, Pecco -sapaan Bagnaia, yang mengendarai kuda besi yang sama mampu mempertahankan gelar juaranya di MotoGP 2023. Dia tampil dominan dengan meraup tujuh kemenangan dan 15 podium balapan utama serta empat kemenangan sprint sehingga sukses mengoleksi 467 poin.
BACA JUGA:
Namun ternyata, di samping cedera yang menerpanya Bastianini menilai dirinya dan Pecco memang memiliki gaya balap yang berbeda, yang cukup berpengaruh dalam ketimpangan performa mereka di MotoGP 2023. Menurutnya, kompatriotnya itu punya gaya balap yang cocok dengan faktor yang menjadi kekuatan motor Desmosedici GP23 sehingga bisa memaksimalkannya.
“Gaya mengemudi Pecco berbeda. Dia lebih memilih mengerem sangat terlambat. Saya tidak mengerem terlalu keras, tapi lebih memilih menjaga kecepatan saat memasuki tikungan. Ini memperlambat sepeda motor lebih jauh lagi,” kata Bastianini dilansir dari Speedweek, Senin (15/1/2024).