Dall’Igna menilai adanya sprint memang apik untuk menambah hiburan bagi para penonton di setiap akhir pekan balapan MotoGP. Namun dia menilai, meningkatnya jumlah balapan di musim depan membuat jumlah balapan terlalu banyak karena pada musim debutnya saja, sprint sudah menelan banyak korban dan meningkatkan jumlah kecelakaan.
“Sebagai tontonan (sprint) memang bagus, tapi jumlah kecelakaan meningkat terlalu banyak. Kami memiliki terlalu banyak pembalap yang terluka,” kata Dall’Igna dilansir dari Motosan, Jumat (29/12/2023).
“Dengan adanya 22 seri musim depan, rasanya tidak masuk akal bagi saya. Kalau kita hanya punya 18 atau 20 seri kenapa tidak, tapi menurut saya terlalu banyak,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)