Dengan begitu, Apriyani/Fadia wajib berada di posisi 16 besar klasemen Race to Olympic 2024 ketika perolehan poin kualifikasi ditutup pada akhir April mendatang. Sementara ini, mereka berada di peringkat delapan dengan koleksi 70.013 poin.
Meski sementara berada di zona aman, namun Prifad belum mengamankan tiket ke Paris 2024. Sebab, masih banyak turnamen yang akan dimainkan hingga April tahun depan sehingga posisi mereka masih bisa dikejar.
“Iya enggak bisa (jeda ikut turnamen) karena tuntutannya juga. Jadi memang yang kemarin saya juga sempat ngobrol sama pelatih. Dia bilang mau enggak mau," terang Apriyani.
"Jadi sebenarnya saya juga mau dari Jerman (Hylo Open 2023) itu saya istirahat. Saya mau dari Januari lagi. Cuma enggak bisa karena sudah tuntutan untuk Olimpiade,” tutur peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Selain dengan pelatih, Apriyani juga membeberkan risiko ini diambil setelah melewati diskusi dengan dokter PBSI. Mereka berembuk menyusun strategi terbaik untuk memfokuskan Prifad di turnamen tertentu di tengah padatnya jadwal ajang BWF World Tour.
“Dokter kemarin sempat bilang kalau terlalu dekat pertandingannya, mungkin ada beberapa pertandingan yang kamu fokuskan. Mungkin juga ada yang tidak," ungkap Apriyani.