JAKARTA - Apriyani Rahayu mengaku nekat ikut turnamen meski masih cedera demi Olimpiade Paris 2024. Apalagi, Race to Olympic 2024 atau penghitungan poin kualifikasi masih berlangsung hingga April mendatang.
Seperti diketahui, Apriyani menderita cedera betis saat tampil di final Hylo Open 2023 pada awal November lalu. Hal itu memaksanya dan Siti Fadia Silva Ramadhanti mundur dari Kumamoto Masters 2023.
Namun, pemain berusia 25 tahun itu nekat tampil di China Masters 2023 pada pekan lalu. Beruntung, Prifad langsung masuk ke babak 16 besar tanpa bermain karena Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi mundur dari babak 32 besar akibat persoalan visa.
Akan tetapi, pada akhirnya Apriyani/Fadia mundur di pertengahan gim pertama saat melawan duet Prancis, Margot Lambert/Anne Tran, di babak 16 besar turnamen Super 750 itu. Sebab, pemain asal Konawe itu masih merasakan sakit dan ngilu pada betisnya yang cedera.
Lantas, mengapa Apriyani memaksakan diri tampil di China Masters 2023 jika cederanya belum pulih benar? Eks partner Greysia Polii itu lalu bercerita kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia (MPI) di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).
“Kalau itu lebih tepatnya mikir untuk poin Olimpiade, buat ke depannya. Jadi ke depan itu targetnya poin ke Olimpiade karena belum aman,” kata Apriyani.
Untuk diketahui, total peserta ganda putri di Olimpiade Paris 2024 berjumlah 16 pasangan. Namun, setiap negara maksimal hanya boleh mengirimkan dua wakilnya ke turnamen empat tahunan tersebut. Kuota tersebut bisa didapatkan jika dua wakil dari negara yang sama berada di peringkat delapan besar Race to Olympic 2024.