Tidak butuh waktu lama, Fikri kemudian mampu bersaing di bulu tangkis dari level nasional hingga internasional. Mulai dari juara Sirkuit Nasional (Sirnas) hingga dipanggil memperkuat Indonesia di ajang Asian Junior Championships (AJC) dan World Junior Championships (WJC) pada 2017.
Pada AJC 2017, ia bersama Abiyyu Fauzan Majid cukup tampil apik dengan sukses menembus perempat final. Sedangkan di WJC 2017, Fikri yang berpasangan dengan Adnan Maulana harus terhenti di babak 16 besar. Meski tak terlalu mencolok, tetapi dari situlah awal mula Fikri percaya dengan pilihannya.
“Enggak tahu juga kenapa akhirnya saya lebih pilih bulu tangkis ketimbang lanjut akademik, Mungkin hobi aja gitu dan senang. Ditambah waktu pas kelas 3 SMP awal itu saya sempat juara Sirnas. Kayak udah ngerasain dapet hadiah, 'wah seneng nih dapet duit. Kayak ah lumayan nih punya pemasukan sendiri'. Jadi kayak bangga aja gitu,” kata Fikri.
“Lalu ketika saya dipanggil AJC, dari situ saya merasa bahwa saya punya kemampuan di bulu tangkis. Saat AJC juga kan bisa bersaing sama negara-negara lain. Ya akhirnya saya melihat, oh ternyata bisa. Jadi dari situ makin percaya diri bahwa saya bisa bersaing di bulu tangkis,” tambahnya lagi.
“Saya tidak menyesal pilih bulu tangkis, soalnya bisa dikatakan saya berhasil di bulu tangkisnya. Coba kalau enggak berhasil, mungkin ada penyesalan. Apalagi Papa kan sudah memberi saya tanggung jawab untuk menentukan pilihan sendiri, ya sudah saya harus berhasil. Nah di situ saya berpikir, latihannya harus benar-benar dan sungguh-sungguh,” tutup Fikri.
Meski akhirnya telah memilih bulu tangkis, Fikri saat ini tetap melanjutkan dunia pendidikannya dengan berkuliah. Ia menerima beasiswa S1 dari ARS University di Bandung dengan jurusan manajemen.
(Reinaldy Darius)