Legenda MotoGP Kasihan dengan Francesco Bagnaia, Keburukan Ducati Dibongkar

Andhika Khoirul Huda, Jurnalis
Rabu 08 November 2023 05:15 WIB
Francesco Bagnaia kala mentas di MotoGP. (Foto: MotoGP)
Share :

PHILLIP ISLAND – Legenda MotoGP yang juga eks pembalap Ducati, Casey Stoner, mengaku kasihan dengan pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia. Membeberkan alasannya, Stoner pun membongkar keburukan dari eks timnya itu.

Stoner mengungkapkan Ducati terlalu menekan para pembalapnya ketika sedang bersaing satu sama lain, terutama jika team order harus digunakan. Stoner tentunya sangat paham mengenai situasi di dalam tim Ducati karena selama lima musim membela tim itu.

Bersama Ducati, Stoner pun sukses mengukir prestasi manis. Dia mempersembahkan gelar juara perdana bagi tim pabrikan Borgo Panigale di kelas utama pada 2007.

Kini, Stoner pun sudah pensiun dari MotoGP. Meski sudah gantung helm sejak 11 tahun lalu, Stoner terus memberikan dukungan kepada Ducati sampai saat ini. Dirinya kerap kali terlihat di paddock dalam beberapa balapan di setiap musimnya.

Namun ternyata, Stoner menilai ada keburukan mantan timnya itu. Dia mengatakan bahwa para petinggi Ducati selalu bersikap keras ketika salah satu dari dua pembalap tim pabrikan sedang berada di jalur perebutan gelar juara, terutama saat team order diperintahkan.

Stoner pun merasa kasihan kepada bintang Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, yang sukses merengkuh gelar juara MotoGP 2022. Pasalnya, banyak yang menilai dia bisa juara karena adanya team order kepada tujuh rider lain di Ducati untuk membantunya.

Padahal, Stoner yakin Bagnaia tak menginginkan hal itu. Dia menilai Bagnaia lebih suka berjuang dengan usahanya sendiri.

“Ketika mereka (petinggi-petinggi Ducati) mulai melakukan team order, itu bukan sekadar meminta rekan satu tim, ‘Jangan menimbulkan masalah bagi rekan setim Anda, mundurlah'. Mereka mengendalikan seluruh pabrikan. Saya tidak suka melihat itu, dan saya tahu Pecco tidak menginginkannya. Kasihan sekali Pecco,” kata Stoner, dilansir dari Motosan, Rabu (8/11/2023).

“Mereka memberikan begitu banyak ketegangan dalam situasi tersebut. Mereka bisa belajar menjadi lebih baik dalam hal itu. Mereka belum pandai mengelola proyek percontohan dan memahami tekanan yang mereka (pembalap) derita. Mereka berpikir dalam dimensi mereka sendiri,” tambahnya.

Stoner pun menilai perilaku yang buruk kepada para pembalap membuat Ducati kesulitan untuk meraih gelar juara. Bahkan, mereka sampai puasa gelar 15 tahun. Padahal menurutnya, mereka sudah punya motor pemenang sejak beberapa tahun sebelumnya.

“Mereka sudah memiliki motor terbaik untuk sementara waktu, tapi masih sulit bagi mereka untuk memenangkan kejuaraan hingga tahun lalu, dan tahun ini,” ujar pembalap berusia 38 tahun itu.

“Itu bukan karena motornya. Ini tentang cara program dijalankan. Mereka harus memberikan kredit lebih kepada para pembalap. Biarkan mereka menyampaikan pendapatnya. Dan hilangkan tekanan dari mereka, bukan menekan mereka. Biarkan mereka lari! Dan mereka akan mengetahuinya,” pungkasnya.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya