KISAH Susy Susanti bikin pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Young-suk, ditampar pelatihnya sendiri pada Piala Sudirman 1989 akan dibahas di sini. Sebab, Lee Young-suk menderita kekalahan dari Susy Susanti dalam laga final di ajang tersebut.
Piala Sudirman merupakan turnamen bulu tangkis yang mempertemukan setiap negara dengan nomor beregu campuran. Setiap pertemuan antarnegara memainkan lima nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Pada edisi 1989, yang digelar di Jakarta, Indonesia sukses keluar sebagai pemenang. Di final, tim Indonesia sukses mengalahkan Korea Selatan.
Pada dua laga awal, Korea Selatan sukses meraih kemenangan di nomor ganda putra dan ganda putri. Oleh karena itu, mereka unggul 2-0 dan hanya memerlukan satu kemenangan lagi untuk menjadi juara Piala Sudirman 1989.
Namun, di partai ketiga, Indonesia mampu menang melalui Susy Susanti yang bersua dengan Lee Young-suk. Lee sempat mengklaim gim pertama dengan skor 12-10, dan dia hampir memenangkan gim kedua.
Namun, Susy Susanti justru sukses memenangkannya dengan skor 12-10. Pada set ketiga, Susy Susanti menang telak dengan skor 11-0 sehingga Indonesia memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 dari Korea Selatan.
Pada dua partai berikutnya, Indonesia sukses mengklaim kemenangan melalui Eddy Kurniawan pada tunggal putra dan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin pada ganda campuran. Gelar juara Piala Sudirman 1989 pun menjadi milik Indonesia.
Setelah laga, Lee Young-suk mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pelatihnya sendiri. Sang pelatih begitu kesal karena Lee kalah di partai penentu hingga akhirnya menamparnya.
(Reinaldy Darius)