JAKARTA - Panitia Jakarta Marathon 2023 mengungkap langkah-langkah antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan selama penyelenggaraan ajang itu. Adapun ajang lari jarak jauh itu akan digelar pada Minggu 21 Oktober 2023 pagi WIB.
Medical Director Jakarta Marathon 2023, dr. Andi Kurniawan, Sp.KO mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya dari sisi medis. Apalagi, ajang ini akan diikuti puluhan ribu peserta.
"Acara ini memprioritaskan medisnya karena kita tahu harus mempersiapkan hal yang paling buruk, karena tugas saya sebagai medical director. Kami menyiapkan yang pertama adalah layanan medis yang berstandar internasional, atau bahkan kalau menurut saya ini lebih dari standar internasional," ungkap Andi, Kamis (19/10/2023).
"Kami ingin menginformasikan petugas medis itu ada 200, 59 di antaranya adalah dokter, ada paramedis dan volunteer medis juga. Kami melibatkan program studi ilmu kedokteran olahraga dari FK UI, kemudian ada dukungan dari partner kita Rumah Sakit Siloam," tambahnya.
Andi menjanjikan layanan medis pada ajang Jakarta Marathon nanti akan dipegang oleh tim medis yang mumpuni. Tak hanya itu, perlengkapan medis yang akan digunakan di gelaran itu juga sudah masuk ke standar internasional.
"Kita sudah melakukan edukasi dan melakukan pelatihan kepada pelari dan komunitas dan juga melakukan pelatihan kepada marshal dan tentu saja petugas medisnya. Itu bagian komitmen kita untuk meningkatkan edukasi terhadap pelari dan ini bagian pencegahan masalah kesehatan akibat lari," kata Andi.
"Ketiga, perlengkapan kami siapkan AED (automated external defibrillator) atau alat defibrillator itu disediakan setiap 2,5 km. Kami juga sediakan 13 ambulans, dan 8 AED yang tersebar di seluruh rute, sehingga apa pun yang terjadi, responnya akan sangat cepat," sambungnya.
Andi juga mengungkapkan akan ada hydration station sepanjang rute Jakarta Marathon 2023 akhir pekan ini. Lokasinya akan terlihat setiap 2 km sebelum 20 km dan kemudian per 1,5 km di atas 20 km.
"Peserta juga terlindungi asuransi, bukan hanya pelari, kru juga terlindungi. Perlindungan risiko panas kita juga melakukan edukasinya. Ada spons station juga, saya rasa itu sangat penting. Di finish line juga akan ada ice bath dan tempat tempat pemulihan untuk para pelari," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)