Di tempat ketiga, VR46 SL menghasilkan 3,4 juta Euro (Rp55,6 miliar) bagi juara MotoGP tujuh kali tersebut. Lalu, VR46 Riders Academy memperoleh pendapatan sebesar 2 juta Euro (Rp32,7 miliar) dan yang paling sedikit mendatangkan uang adalah Test Tract SL, yakni sebesar 764,408 Euro (Rp12,5 miliar).
Kendati meraup pendapatan fantastis, Rossi masih belum untung. Pria berusia 44 tahun itu mengalami kerugian mencapai hampir 2 juta Euro (Rp32,7 miliar) karena pengeluaran perusahaannya lebih besar dari pendapatan yakni total 40,2 juta euro (Rp657,7 miliar).
Berbanding terbalik dengan Rossi, Dorna Sprots sebagai perusahaan pengelola MotoGP justru mendapat keuntungan pada 2022. Perusahaan yang berbasis di Kanada itu meraup 400 juta Euro (Rp6,5 triliun). Angka tersebut lebih tinggi 15 persen daripada yang mereka dapat pada 2021. Bahkan, jumlahnya lebih tinggi ketimbang pendapatan Dorna sebelum pandemi Covid-19.
Anda dapat menyaksikan secara langsung lanjutan ajang-ajang olahraga berkelas dunia di Vision+, dengan klik di sini: https://www.visionplus.id/.
(Djanti Virantika)