Setelah Wilhelm Steinitz dan Siegbert Tarrasch mengembangkan teori catur dan meningkatkan apresiasi terhadap permainan posisional, Queen Gambit menjadi lebih populer, mencapai puncaknya pada 1920-an dan 1930-an. Kemudian dimainkan di semua kecuali dua dari 34 gim di pertandingan Kejuaraan Dunia 1927 antara Jose Raul Capablanca and Alexander Alekhine.
Pembukaan Queen Gambit kini masih sering digunakan dan tetap menjadi bagian penting banyak Grandmaster. Dengan 2.c4, Putih mengancam untuk menukar bidak sayap (bidak-c) dengan bidak tengah (bidak-d Hitam) dan mendominasi pusat dengan e2-e4. Ini bukan gambit yang sebenarnya, karena Hitam tidak dapat mempertahankan bidak tersebut, misalnya: 1.d4 d5 2.c4 dxc4 3.e3 b5? (Hitam mencoba untuk mengawal bidaknya tetapi harus mengejar perkembangan dengan 3...e5!) 4.a4 c6? 5.axb5 cxb5?? 6.Qf3! memenangkan perwira.
Queen Gambit dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan balasan Hitam: Gambit Menteri Diterima (Queen's Gambit Accepted, QGA) dan Gambit Menteri Ditolak (Queen's Gambit Declined, QGD). Dalam QGA, Hitam memainkan 2...dxc4, untuk sementara menyerahkan pusat untuk mendapatkan perkembangan yang lebih bebas. Dalam QGD, Hitam biasanya bermain untuk menjaga d5. Seringkali Hitam akan tersesak, tetapi Hitam bertujuan untuk menukarkan perwira dan menggunakan patahan bidak di c5 dan e5 untuk membebaskan permainannya.
(Reinaldy Darius)