KEPUTUSAN legenda MotoGP, Valentino Rossi untuk hengkang dari Honda ke Yamaha pada tahun 2004 adalah sebuah pilihan yang paling mengejutkan banyak orang di masa itu.
Pasalnya, keputusan itu dinilai terlalu berisiko untuk Rossi. Pembalap asal Italia itu telah memenangkan tiga kali kejuaraan dunia di kelas premier bersama Honda. Dia memenangkan kejuaraan dunia untuk 500cc pada 2001 dan meraih dua gelar pertama di era baru MotoGP selama dua musim dengan mengendarai motor RC211V milik tim Honda.
Sebaliknya, Yamaha kala itu tengah terpuruk. Pabrikan asal Jepang itu belum pernah memenangkan gelar MotoGP sejak terakhir kali dicatatkan oleh Wayne Rainey pada 1992. Parahnya lagi, Yamaha sama sekali tidak memenangkan satu pun balapan di musim 2003.
Melihat semua catatan itu, tentu keputusan pindah ke Yamaha di masa itu bukanlah hal baik untuk karier Rossi.
Usut punya usut, ada rasa kekecewaan yang menyelimuti Rossi di tahun-tahun itu. The Doctor – julukan Rossi – merasa jika Honda terlalu membanggakan motor RC211V yang dinaikinya. Dan sebaliknya, Rossi menjadi sosok yang diremehkan meski menjadi rider yang memacu motor itu di garis terdepan.
Inilah yang dimanfaatkan oleh Yamaha untuk mendapatkan tanda tangan legenda MotoGP itu. Dan benar saja, Rossi yang diselimuti rasa kecewa juga berhasrat ingin membuktikan diri pada Honda.
Hal inilah yang menjadi alasan utama The Doctor hengkang dari Yamaha ke Honda. Dalam sebuah wawancara bersama Alex Zanardi, Rossi mengungkapkan alasannya pindah ke Yamaha adalah untuk membuktikan bahwa Rossi menang karena kemampuannya sendiri dan bukan karena Honda.
"Saya ditakdirkan untuk menang. Pada tahun-tahun itu, banyak yang bilang jika saya menang karena Honda. Jika saya tidak memenangkan dua balapan, mereka bilang saya selesai" ujar Valentino Rossi pada Alex Zanardi di acara Non Mollare Mai – Storie Tricolori dikutip dari GPOne, Jumat (22/9/2023).