Oleh karena itu, Quartararo meminta Yamaha untuk menaruh perhatian lebih pada masalah lama ini. Pasalnya, pembalap kelahiran Nice itu butuh kendaraan tempur yang sudah matang dalam balapan.
“Terkadang kecepatan Anda bisa sedikit lebih lambat jika Anda memiliki peluang lebih besar untuk menyalip," tukas Quartararo.
"Anda bisa menjadi yang terdepan dan unggul di setiap sesi, namun poin hanya diberikan saat balapan. Kami butuh motor yang juga cepat dalam balapan,” tandasnya.
Fabio Quartararo sendiri sudah menetapkan GP San Marino di Misano pada 10 September 2023 sebagai tenggat bagi Yamaha untuk menunjukkan progres. Jika tidak, ada kemungkinan sang pembalap memutuskan masa depannya bersama tim lain pada 2024.
(Wikanto Arungbudoyo)