“Sulit untuk menerima: 'Apa lagi yang harus saya lakukan?' Saya juga tidak merasa aman untuk tetap bersama Pramac dan saya tidak ingin mendapat tantangan di tim lain, meskipun motornya tetap yang terbaik saat ini. Jika saya berganti tim, lebih baik untuk proyek lain dan selama dua tahun,” tukas Zarco.
Lebih lanjut, Zarco menegaskan kontrak dua tahun itu menjadi faktor utamanya menerima pinangan LCR. Menurutnya, durasi kontrak menjadi sesuatu yang penting bagi seorang pembalap yang sudah memasuki usia yang tak muda lagi.
“Sebagai pembalap berusia 33 tahun, saya harus sedikit memikirkan hal itu (durasi kontrak). Selama tiga tahun terakhir saya selalu mendapat kontrak satu tahun," aku Zarco.
"Tapi, setelah lima atau enam balapan, Anda harus mulai memikirkan masa depan karena Anda tidak yakin apakah Anda bisa bertahan. Dan selama Anda kompetitif, Anda sebenarnya ingin bertahan,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)