TERDAPAT dua rival Susy Susanti asal China yang kisah cintanya berbeda 180 derajat. Kedua rival Susy Susanti itu adalah Huang Hua dan Zhang Ning.
Huang Hua sendiri merupakan rival Susy di awal 1990-an. Sedangkan Zhang Ning adalah lawan terberat tunggal putri Indonesia tersebut di era pertengahan 1990-an.
Sama-sama menjadi lawan terberat Susy Susanti, Huang Hua dan Zhang Ning memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan mereka adalah sama-sama pernah meraih medali di ajang Olimpiade.
Lalu perbedaan terbesar dari Huang Hua dan Zhang Ning ada pada kisah asmara mereka. Huang Hua dan Zhang Nin memiliki nasib yang 180 derat berbeda. Lantas bagaimana ceritanya?
Berikut 2 Rival Susy Susanti asal China yang Kisah Cintanya Berbeda 180 Derajat:
2. Zhang Ning
Zhang Ning pernah diskors selama enam bulan dan gagal tampil di Olimpiad Sydney 2000 karena terlambat datang ke pelatnas. Kegagalan tampil di pesta olahraga multievent terbesar di dunia itu hampir membuat Zhang Ning pensiun.
Beruntung, pada saat bersamaan Zhang Ning menemukan pujaan hati yang menjadi rekan satu timnya, yakni Yu Yang dan memutuskan menikah pada 2001. Sejak saat itu, Zhang Ning kembali pada performa terbaiknya.
Zhang Ning bahkan sukses meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 dan Beijing 2008. Sayangnya, kebahagiaan Zhang Ning meraih medali emas Olimpiade keduanya di Beijing itu harus rusak karena prahara rumah tangganya dengan Yu Yang.
Alhasil, di 2008 Zhang Ning bercerai dengan Yu Yang. Setelah perceraian tersebut, Zhang Ning kemudian memutuskan untuk benar-benar pensiun dari dunia bulutangkis.
Kemudian, dirinya beralih menjadi seorang pelatih di pelatnas China. Beberapa tahun berselang, Zhang Ning kembali bertemu dengan pujaan hatinya yang lain. Hingga pada akhirnya, dirinya menikah kembali dengan Li Ang pada tahun 2012.
1. Huang Hua'
Pertemuan pertama Huang Hua dengan Tjandra Budi Darmawan terjadi di Indonesia, tepatnya di Malang, Jawa Timur. Ia bisa mengenal Tjandra Budi Darmawan berkat pelatihnya kala itu, yakni Chen Yu Niang.
Chen sendiri sudah mengenal Indonesia karena pernah tinggal di Tanah Air. Pada saat itu, Chen mau melatih atlet bulu tangkis China asal pihak federasi negara tersebut memperbolehkan dirinya memilih dan melatih siapa saja yang ia pilih, dan Huang Hua adalah salah satunya.
Singkat cerita, pada ajang Indonesia Open 1991 di Malang, Chen memperkenalkan Huang Hua dengan Tjandra di Klaten. Ternyata, Tjandra sendiri masih kerabat dengan Chen.
Pada awal pertemuan, Huang Hua masih biasa saja. Justru Tjandra yang jatuh hati dan melakukan berbagai cara agar bisa berjumpa Huang Hua lagi. Salah satunya adalah dengan sering pergi ke China.
Di China, Tjandra sampai belajar bahasa Mandarin selama setengah tahun agar mempermudah dirinya berkomunikasi dengan Huang Hua. Sejak saat itu, hubungan Tjandra dengan Huang Hua semakin dekat, termasuk perjalanan karier rival Susy Susanti tersebut.
Pada satu momen, ketika Huang Hua sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit infeksi pankreas, Tjandra justru melamar Huang Hua. Tentunya Huang Hua menerima lamaran tersebut dan mereka pun memutuskan menikah pada 1993.
Usai menikah, Tjandra mencoba membawa Huang Hua ke Indonesia. Namun, ternyata hal itu tidak mudah karena pada saat itu persaingan bulu tangkis Indonesia dengan China sangat ketat dan ia pun sempat dituduh pengkhianat.
Tak ayal, Huang Hua memilih pensiun sebagai pebulu tangkis setelah menikahi Tjandra. Pada saat itu pun mereka sempat tinggal di Amerika Serikat lebih dulu sambil mengeyam pendidikan.
Beberapa tahun setelahnya barulah Tjandra dan Huang Hua pindah ke Klaten dan bahagia bersama ketiga anaknya. Kini sudah hampir 30 tahun Huang Hua tinggal di Klaten. Ia pun menikmati kehidupan barunya yang juga sudah berstatus WNI.
(Rivan Nasri Rachman)