Lebih lanjut, Joni menilai bahwa para atlet dan pelatih Indonesia mulai merasakan manfaat dari pemusatan latihan ini meski baru berjalan tiga hari. Mereka telah mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki baik dari atlet maupun pelatih.
“Dalam beberapa hari ini sudah kelihatan beberapa progres yang dihasilkan atlet kita dari pelatihan ini. Kemudian pelatih kita juga bisa melihat apa sih yang kurang pas, mungkin dari sikapnya, cara memegang senjatanya, cara menembaknya dan itu sudah mereka perbaiki beberapa hari ini,” ujar Joni.
Joni pun mengungkapkan rencananya untuk mendirikan akademi menembak di Indonesia dengan mencontoh program yang dimiliki akademi menembak yang didirikan oleh Deepak K. Dubey di India.
“Kemudian pelatih instrukturnya ini kan pelatih Timnas India, untuk air rifle kan sekarang juaranya adalah India dan mereka cukup banyak pelatihnya. Beliau juga punya akademi menembak di India,” jelasnya.
“Nah ke depannya saya ingin membuat akademi menembak di Indonesia yang mengikuti program yang mereka punya. Kita juga akan mengirim atlet kita ke akademi menembak yang dimilikinya sebelum kita punya akademi sendiri di Jakarta,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan dari training camp ini bisa banyak ilmu yang kita ambil. Yang terpenting adalah atlet kita mendapat pelatih yang bagus sehingga bisa mendapat skor yang bagus ke depannya. Harapan kita juga ke depan kita punya pelatih hebat,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)