JAKARTA - Kepergian Syabda Perkasa Belawa ternyata meninggalkan luka yang mendalam untuk para tunggal putra Indonesia lainnya, seperti yang dialami oleh Alwi Farhan. Alwi mengaku masih terbayang-bayang dengan kepergian Syabda saat tampil Osaka International Challenge (IC) 2023 pada akhir pekan lalu.
Pada ajang Osaka IC 2023 tersebut, Alwi sejatinya mampu meraih hasil positif. Meski belum mampu keluar sebagai juara, Alwi sukses naik podium dan meraih hasil runner-up.
Di balik pencapaian apiknya tersebut, ternyata Alwi menyimpan cerita khusus saat tampil di ajang berkelas International Challenge tersebut. Hal ini bersinggungan dengan sang senior Syabda Perkasa Belawa yang meninggal dunia pada 20 Maret 2023 lalu.
Awalnya Alwi dijadwalkan untuk tampil di Osaka IC yang berlangsung pada 29 Maret - 2 April 2023 bersama dua seniornya di tunggal putra yakni Ikhsan Leonardo Rumbay dan mendiang Syabda. Namun, ketika takdir berkehendak lain, Alwi pun akhirnya hanya berangkat bersama Ikhsan untuk turun di ajang tersebut.
Perasaan sedih pun tidak bisa dihindari Alwi. Apalagi pemain jebolan PB Mansion Exist itu direncanakan akan satu kamar dengan Syabda saat berada di Osaka. Sempat terpikirkan untuk mundur karena kabar duka tersebut, tetapi Alwi akhirnya memutuskan tetap berangkat dan bertanding di Osaka IC 2023.
"Sebenarnya masih ada berita duka ya kemarin (pas main), tapi justru lebih bisa jadi motivasi sih, apalagi tadinya malah sekamar bareng sama almarhum di Osaka," ungkap Alwi saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Sabtu (8/4/2023).
"Udah ada instruksi awal dari coach Irwansyah kalau enggak siap turnamen karena masih ada berita duka, jangan berangkat dulu. Tapi saya memutuskan untuk berangkat. Istilahnya mempersembahkan buat almarhum," lanjutnya.
Namun, Alwi sendiri tidak bisa menghindari kesedihannya hingga kerap terbayang-terbayang dengan mendiang Syabda kala bertanding di Osaka IC 2023. Termasuk saat ia ada di tengah-tengah laga pertandingan.
"Sedih juga sih cuma berusaha ikhlas enggak mau terlalu larut sama kesedihan. Banyak yang dirasain saat main (di Osaka) kayak tiba-tiba keinget di tengah main atau setelah main atau lagi di kamar sendiri trus kayak gimana ada perasaan yang beda, apa ada almarhum ya di sini ya nemenin?" ucap pemain kelahiran Solo tersebut.
Enggan terlarut dalam kesedihan, ketegaran sekaligus keinginan besar Alwi untuk mempersembahkan hasil di Osaka IC kepada Syabda pun berbuah manis. Ia berhasil lolos ke final dan menjadi tulang punggung bagi Indonesia di antara dominasi para pemain Jepang.
Sayangnya, pada laga final, Alwi takluk dari tunggal tuan rumah, Yushi Tanaka. Lewat pertarungan tiga gim, pemain berusia 17 tahun itu menyerah dengan skor 21-15, 14-21, dan 17-21. Walau gagal, hasil itu pun tetap disyukuri Alwi. Terlebih dari sisi individu, pencapaian tersebut membawanya naik 17 peringkat dan duduk di peringkat 96 dunia per 4 April 2023.
"Ya pastinya bersyukur Alhamdulillah senang, apalagi ini turnamen International Challenge kan, saya mau ngejar ranking. Alhamdulillah sekarang bisa top 100 ya pelan-pelan istilahnya untuk melangkah ke depan lagi, apalagi kan sekarang saya di pelatnas utama," sambung penggemar klub sepakbola Manchester United itu.
"Ya tetap bersyukur, Alhamdulillah. Ya intinya latihan saya enggak sia-sia juga, persiapan. Sudah latihan berat sampai kram banyak waktu yang dikorbankan, tenaga, pikiran, ya kayak gitu sih. Rasanya sih ya senang, sedih juga karena sedikit lagi bisa ngambil juara tapi ya belum rezeki, Allah berkata lain," tutup Alwi Farhan.
(Rivan Nasri Rachman)