Dengan fakta tersebut, Oma Gill pun mengenang kejayaan tunggal putri Indonesia era Susy Susanty. Yang mana, Susy Susanty dan kolega pernah meraih gelar beruntun di Indonesia Open pada edisi 1994-1997.
Sementara pada Mia Audina meraih gelar juara Indonesia Open 1998, dan Lidya Djaelawijaya menyabet gelar juara Indonesia 1999. Sayangnya, pada edisi 2000 gelar juara tunggal putri didapatkan oleh wakil Denmark, Camilla Martin.
“Momen ini terakhir kali terjadi selama 24 tahun sejak tiga pemain tunggal putri berbeda dari Indonesia meraih gelar juara beruntun di ajang Indonesia Open pada 1997, 1998, dan 1999,” pungkas Oma Gill.
(Dimas Khaidar)