“Mereka terus berjanji akan memiliki sepeda yang lebih cepat dan sepertinya tidak pernah sampai di sana. Lalu tiba-tiba mereka mempekerjakan Rivola, pria Formula Satu, dan saya ingat saat itu berpikir, 'Apa? Betulkah?' Tapi itu berhasil!,” ujarnya.
Huewen pun takjub dengan kinerja Aprilia kendati bukan tim pabrikan yang besar. Dia bahkan memberi peringatan kepada Ducati. Karena jika Aprilia bisa membuat perkembangan yang signifikan, bukan tidak mungkin akan menjadi penantang gelar.
“Mengingat mereka adalah pabrik kecil, apa yang telah mereka lakukan sangat mengerikan. Aprilia selalu memiliki reputasi yang hebat dari sudut pandang balap,” imbuhnya.
“Saya pikir jika mereka berhasil mempertahankan momentum mulai 2022, Ducati harus berhati-hati,” tutup Huewen.
(Reinaldy Darius)