Saat ini, Okto menilai dunia juga memandang olahraga tak sekadar menjadi hiburan dan permainan semata. Lebih dari itu, olahraga adalah alat untuk mendukung rencana aksi global. Hal ini pun sudah ditunjukkan sejak tahun lalu pada G20 di Roma, yakni olahraga sudah dipandang sebagai simbol ketahanan umat manusia dengan adanya Olimpiade Musim Panas Tokyo dan juga Olimpiade Musim Dingin Beijing
“Sebab, semua orang berlomba-lomba untuk melakukan aktivitas olahraga, untuk sehat, dan meningkatkan prestasi olahraganya. Dengan momentum AWBG ini kami ingin menggelorakan lagi dan olahraga dan prestasi olahraga di Indonesia. Sekaligus memperkenalkan bahwa Bali, The Island of God, sudah terbuka,” kata Okto.
Sementara itu, Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi berharap sosialisasi yang dilakukan di G20 dapat membantu sosialisasi AWBG dapat memperkenalkan multi-event ini di mata dunia. “Kolaborasi ini kami lakukan sebagai langkah promosi AWBG. Jadi kami perkenalkan kepada seluruh delegasi Presidensi G-20, dengan harapan akan banyak tamu-tamu negara yang datang lagi ke Bali dan penyelenggaraan AWBG tahun depan dapat lebih semarak dan meriah,” kata Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi.
AWBG merupakan multi-event olahraga pantai dan air paling prestisius yang akan diikuti 1.500 atlet dan 1.400 ofisial dari lebih 130 negara. Ini juga jadi ajang olahraga pantai dan air terakbar dengan hadirnya perwakilan dari 205 NOC serta 36 Internasional Federation di seluruh dunia, serta para petinggi organisasi internasional olahraga di antaranya pimpinan IOC, OCA, WADA, hingga CAS pada General Assembly.
Indonesia sendiri menjadi tuan rumah edisi kedua AWBG pada 5-12 Agustus 2023 di Bali. Ajang itu akan mempertandingkan 14 cabang olahraga, yaitu aquathlon, bola tangan pantai, sepakbola pantai, tenis pantai, voli pantai 4x4, polo air pantai, gulat pantai, karate disiplin kata perorangan, selancar layang, serta renang perairan terbuka 5km, basket 3x3, beach sprint rowing, surfing, dan air badminton.
(Dimas Khaidar)