PERFORMA Aprilia mengalami penurunan di beberapa seri terakhir MotoGP 2022, akibat hal itu membuat mereka mendapat kerugian cukup besar. Teknisi legendaris MotoGP, Ramon Forcada pun mengatakan fenomena itu terjadi karena faktor pembalap mereka sendiri yakni Aleix Espargaro.
Sebagaimana diketahui, Aleix Espargaro sebelumnya sempat berada dalam perebutan gelar juara MotoGP 2022. Sayangnya, ia gagal meraih hasil maksimal dalam beberapa balapan terakhir sehingga kans untuk merebut titel juara tertutup.
Aleix Espargaro bersama RS-GP 22-nya tampil sebagai kuda hitam di musim ini. Mereka mengejutkan banyak pihak dengan bersaing di papan atas klasemen sejak awal musim hingga kini telah mengumpulkan 212 poin dengan torehan enam podium dan satu kemenangan untuk duduk di posisi tiga klasemen.
Kemenangan pertama dalam sejarah tim pabrikan Noale di kelas premier pun disabet oleh pembalap asal Spanyol itu dalam seri keempat di Argentina. Dia terus menjaga selisih angka sekitar 25-30 poin dari Fabio Quartararo yang ada di puncak sebelum akhirnya direbut oleh Francesco Bagnaia.
Bahkan, rekan setimnya, Maverick Vinales, juga meraih tiga podium dalam empat balapan beruntun, yakni di Assen, Silverstone dan Red Bull Ring. Akan tetapi, setelah Espargaro naik podium ketiga di Aragon, kedua pembalap Aprilia itu sangat kesulitan untuk bersaing di barisan terdepan selama melaju di Jepang, Thailand, Australia dan Malaysia di mana dia finis di posisi ke-16, 11, 9 dan 10.
Sampai akhirnya, Espargaro kehilangan kesempatan untuk menjaga asanya menjadi juara dunia MotoGP 2022 ke seri terakhir di Valencia setelah finis di posisi ke-10 di Sepang. Sebab, selisih poinnya sudah tak mampu lagi mengejar Bagnaia yang ada di puncak klasemen.