“Karena berbagai situasi, saya tak bisa melakukannya musim lalu. Saya bisa lebih baik di setiap akhir pekan. Saya memulai balapan dari belakang, dan mulai lebih baik. Di tengah balapan, semua menjadi datar,” ujarnya.
Walau demikian, Marini tak merasa kecewa. Dia menilai hal tersebut merupakan bukti jika dia dapat berkembang. Apalagi musim depan persaingan di MotoGP 2022 bakal sangat ketat.
“Pada paruh kedua balapan, baru saya bisa lebih baik. Jika melihat kembali, saya selalu seperti itu di setiap balapan. Tetapi, saya puas dengan keadaan tersebut,” tutur Marini.
Menarik tentunya melihat bagaimana Marini di MotoGP 2022. Ia perlahan sejatinya mulai alami peningkatan saat mengendarai Desmosedici. Kini, apakah peningkatan iut mampu ia manfaatkan sebaik mungkin di MotoGP 2022?
(Rivan Nasri Rachman)