MARC Marquez dianggap sebagai pembalap terkuat di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Bagaimana tidak, sejak debut di MotoGP pada musim 2013, The Baby Alien sudah keluar sebagai juara sebanyak enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019).
Namun, dominasi Marquez pudar dalam dua musim terakhir karena cedera. Selain cedera, ada hal lain yang akan membuat Marquez sulit kembali menjadi yang terbaik di MotoGP. Berikut lima alasan Marquez sulit juara MotoGP lagi.
5. Persaingan MotoGP Makin Ketat
MotoGP 2020 dan 2021 menjadi panggung bagi para pembalap muda untuk unjuk gigi. Joan Mir membuat kejutan dengan menjadi juara MotoGP 2020 usai mengalahkan Fabio Quartararo dalam persaingan ketat yang berlangsung sepanjang musim.
Semusim berselang, giliran Quartararo yang menjadi juara dengan luar biasa. Selain Quartararo, Francesco Bagnaia juga bersinar di MotoGP 2021, terutama di paruh kedua. Pecco bahkan menjadi batu sandungan terbesar Quartararo untuk menjadi juara pada musim lalu. Bagnaia mengakhiri musim lalu sebagai runner-up.
4. Motor Honda Mulai Kalah Saing
Saat mendominasi kejuaraan, Marquez didukung motor Honda RC213V yang amat cepat. Akan tetapi, kuda besi dari pabrikan lain sudah mampu menyaingi atau bahkan lebih baik ketimbang RC213V.
Meski juara musim lalu adalah Quartararo dengan motor Yamaha YZR-M1, kuda besi Ducati Desmosedici justru yang menjadi bintang. Bagaimana tidak, Desmosedici tampil amat kompetiti bersama Bagnaia, Jack Miller, Johann Zarco, dan Jorge Martin. Selain kedua motor itu, ada juga Suzuki dengan GSX-RR yang tampil tidak kalah bagus pada musim lalu.