Apalagi mengingat di babak penyisihan dan semifinal saat melawan Korea Selataan, Hariyanto gagal menyumbangkan poin untuk Indonesia. Pada momen melawan Korea Selatan di semifinal itu, Hariyanto yang turun sebagai tunggal kedua takluk dari Park Sung-woo dengan skor 16-17, 1-15.
Untungnya Tim bulu tangkis Indonesia menang dengan skro 4-1 atas Korea Selatan dan melaju ke final untuk berjumpa Malaysia. Pada saat mengetahui lawannya di final, Hariyanto langsung pesimis akana dimainkan.
Pasalnya Hariyanto mengira pelatih tunggal putra Indonesia pada saat itu takkan memainkannya karena insiden kekalahan dirinya di babak penyisihan dan semifinal Piala Thomas 1994. Namun, tak disangka Hariyanto justru diminta bermain sebagai tunggal putra.
Untungnya Hariyanto bermain baik hingga mampu mengalahkan Rashid Sidek. Kemenangan yang diberikan Hariyanto itu seperti membuka keran kemenangan Indonesia di dua laga selanjutnya hingga akhirnya memenangkan Piala Thomas 1994.
(Rivan Nasri Rachman)