Widi berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang selama ini terus diberikan kepada para atlet NPC Indonesia sehingga ia bisa merebut perak di Tokyo.
Widi berhak atas medali perak setelah membukukan angkatan 98 kg. Catatan angkatan perempuan asal Bali itu meningkat dibanding torehannya pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 ketika meraih perunggu lewat angkatan 95 kg.
Selain itu, catatan 98 kg itu juga menjadi rekor terbaiknya dalam kariernya sebagai atlet para-powerlifiting kelas 41 kg.
“Semoga nanti yang tahun depan ASEAN Para Games dan Asian Para Games bisa tampil baik juga,” kata perempuan berusia 32 tahun itu.
“Semoga medali saya bisa jadi motivasi untuk atlet lain yang akan berjuang,” jelas dia.
Meski mempertahankan tradisi medali di tiga Paralimpiade terakhir, Indonesia belum pernah lagi meraih medali emas sejak Paralimpiade Arhem di Belanda pada 1980.
(Djanti Virantika)