“Saya bertanya-tanya mengapa saya begitu terpengaruh. Saya kira itu yang membuat saya tidak ingin melakukan konferensi pers,” kata Osaka, dilansir dari Irish Times, Kamis (19/8/2021).
“Saya bertanya-tanya apakah saya takut, karena kadang-kadang saya melihat berita soal pemain kalah dan kemudian berita keesokan harinya seperti runtuh atau mereka tidak lagi hebat,” ucapnya.
“Jadi saya berpikir saya bangun setiap hari, bagi saya, saya harus merasa seperti saya menang. Seperti, pilihan untuk pergi ke sana dan bermain, untuk melihat penggemar yang orang-orang keluar dan menonton saya bermain, itu sendiri adalah sebuah pencapaian,” lanjutnya.
“Saya tidak yakin kapan saya mulai menghilangkan kepekaan itu. Seperti itu mulai tidak menjadi seperti prestasi bagi saya. Jadi saya merasa sangat tidak berterima kasih atas fakta itu,” tutup Osaka.
(Rachmat Fahzry)