Fadli mengatakan, bahwa tampil di Paralimpiade 2020 menjadi momen yang ia nantikan sejak pertama kali mengikuti pelatnas pada Oktober 2020. Pria kelahiran 25 Juli 1984 itu berharap dapat mengontrol emosi dan mengubahnya menjadi energi positif.
"Perasaannya sangat senang karena kesempatan tampil di Paralimpiade merupakan momen yang saya tunggu sejak masuk pelatnas pada bulan Oktober tahun lalu," katanya.
"Adrenalin yang jelas semakin meningkat ketika mendekati perlombaan dan bagaimana caranya saya berusaha agar perasaan gugup diubah menjadi adrenalin semangat sehingga menjadi hal yang positif untuk bertanding nanti," ungkap Fadli.
Fadli menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dengan tekad yang kuat bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadikan kekurangan sebagai modal untuk berprestasi.
Ia mengalami peristiwa memilukan pada 2015 yang membuatnya harus kehilangan salah satu kaki ketika mengalami kecelakaan berat saat berlaga di ajang balap motor super sport 600 CC Asia Road Racing Championship di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Meski begitu, Fadli berhasil bangkit dan kembali berprestasi di jalur yang berbeda. Bahkan, dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkannya di lintasan balap sepeda, kebangkitan Fadli terbilang cepat.
Salah satu prestasi membanggakannya adalah ketika mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu di Asian Para Games 2018 Jakarta.
Fadli mengharapkan doa dan dukungan rakyat Indonesia saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Fadli pun diharapkan mampu meraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020.
(Andika Pratama)