Terlepas dari rasa penasaran Eko Yuli merebut medali emas, bapak dari dua anak ini sebenarnya memiliki mimpi lain di luar panggung yang jauh dirancang sebelum bertolak ke Olimpiade Tokyo. Pria kelahiran Metro Lampung 24 Juli 1989 ini ingin memiliki tempat latihan angkat besi sendiri. Namun, impian itu hingga kini belum bisa terealisasi.
"Saya itu punya mimpi ingin punya tempat latihan sendiri sebelum berangkat ke Tokyo. Tadinya, saya ingin mengincar medali emas agar bisa mewujudkannya. Tapi, ternyata rezeki saya hanya meraih medali perak," cerita Eko Yuli.
Sebelum berangkat, kata Eko Yuli, ia sudah menghitung totalan bonus yang bisa dikantongi jika bisa merebut medali emas di Olimpiade Tokyo. Menurutnya, apabila besaran bonus pemerintah sama seperti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro maka mimpinya itu bisa diwujudkan dengan merebut medali emas.
“Saya sudah menghitung jika besaran bonus medali emas Rp5 miliar sama dengan yang diberikan pemerintah saat Olimpiade 2016 Rio de Janeiro artinya cukup buat membeli lahan untuk dijadikan tempat latihan buat mencetak atlet angkat besi. Yah, sekarang masih mikir-mikir,” ungkap Eko Yuli.
Kini, Eko Yuli menjelaskan, dengan bonus medali perak sulit untuk merealisasikan mimpinya. Terlebih, harga tanah di Bekasi, kawasan tempat tinggalnya, sudah terbilang mahal.
“Saya akan coba rembukan dulu dengan keluarga karena keluarga juga sudah mengetahui rencana saya ingin punya tempat latihan. Terus terang, saya sih ingin mencetak atlet angkat besi yang berprestasi dari tempat latihan sendiri. Isitilahnya saya juga ingin ada regenerasi dari hasil karya sendiri,” kata Eko Yuli.
(Djanti Virantika)