Sementara itu, Maverick Vinales punya strategi berbeda. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu ingin lebih cermat dalam menyalip agar tidak menghabiskan ban.
“Balapan cukup panjang. Soal strategi, Anda punya dua alternatif. Anda harus memilih melaju kencang pada 10 lap akhir, atau 10 putaran awal. Masalahnya, 10 putaran akhir sangat penting untuk ban. Jadi, kami harus pintar mengatur lomba,” urai Maverick Vinales.
“Kami hanya punya dua atau tiga area untuk menyalip dan butuh daya cengkeram bagus. Jadi, kami butuh menyalip tanpa harus menghabiskan ban. Kami harus pintar,” tukas pembalap berusia 26 tahun itu.
Yang pasti, duo Yamaha takkan bisa mengandalkan kecepatan untuk mengalahkan Ducati. Sebab, laju motor-motor Ducati sungguh kencang di lintasan lurus. Bahkan, Johann Zarco (Pramac Ducati) mampu memecahkan rekor top speed dengan torehan 362,4 kilometer per jam (km/jam)!
(Rachmat Fahzry)