Ciabatti pun tak mau menjadikan semua kendala yang dirasakan Ducati itu sebagai alasan buruknya hasil yang didapatkan timnya di MotoGP 2020. Sebab ia tahu bahwa semua tim juga merasakan kendala yang sama seperti tim pabrikan asal Italia tersebut.
Akan tetapi, hal yang membuat Ciabatti sedikit emosi adalah karena tim lain seperti Yamaha dan Suzuki dapat beradaptasi dengan perubahan jadwal kalender MotoGP 2020 tersebut. Sementara Ducati justru sangat dirugikan, terutama karena faktor ban yang mempengaruhi kinerja dari Desmosedici GP20.
“Selain itu, kami terkadang mendapatkan trek yang jauh lebih dingin daripada sebelumnya, misalnya di Aragon. Di sana ekstrem. Tapi saya tidak ingin mencari alasan. Pasalnya, semua pembalap dan pabrikan dihadapkan pada kondisi yang sama. Pada akhirnya, beberapa pesaing kami berkinerja lebih baik dari kami,” tambahnya.
Selanjutnya, Ciabatti berharap balapan MotoGP bisa berjalan normal pada musim 2021 mendatang. Ia pun berdoa agar dua rider tim pabrikan terbaru mereka, yakni Jack Miller dan Francesco Bagnaia bisa jauh lebih baik lagi dari Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci yang merupakan dua pembalap tgerakhir mereka.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)