BOLOGNA – Direktur Tim Ducati, Paolo Ciabatti, mengaku sedikit kesal dengan kalender balapan MotoGP 2020. Sebab perubahan yang sangat signifikan dari jadwal di musim 2020 tersebut telah membuat Ducati tampil buruk.
Sebagaimana diketahui, jadwal MotoGP 2020 memang mengalami sedikit perubahan. Seperti yang awalnya direncanakan dimulai pada Maret 2020 di Qatar selayaknya beberapa tahun sebelumnya, namun karena wabah virus corona balapan perdana itu pun gagal terjadi.
Alhasil balapan pertama MotoGP 2020 baru dimulai pada 19 Juli 2020 dan berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol. Tentu balapan di Jerez ketika Juli adalah sesuatu hal yang jarang terjadi sebelumnya, sebab MotoGP Spanyol biasanya digelar pada Mei.
Baca Juga: Ciabatti Beberkan Alasan Utama Ducati Tampil Buruk di MotoGP 2020
Perbedaan waktu balapan itulah yang pada akhirnya mempengaruhi performa para pembalap Ducati. Sebab motor Desmosedici GP20 harus beradaptasi dengan kondisi lintasan yang sangat berbeda jauh kondisinya di balapan-balapan sebelumnya.
“Pada tahun 2020 kami berkendara di beberapa rute pada waktu yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan balapan setahun sebelumnya. Seperti di Jerez, pada pertengahan Juli sangat panas. Saya tidak berpikir kami pernah berkendara dalam cuaca panas seperti itu, bahkan saat di Thailand,” jelas Ciabatti, melansir dari Speedweek, Jumat (1/1/2021).
Kendati begitu, Ciabatti sadar bahwa perubahan jadwal tersebut terjadi karena kondisi yang tak bisa mereka atasi. Virus corona telah membuat banyak perubahan di balapan MotoGP, bahkan di semua sektor yang ada di dunia.
Ciabatti pun tak mau menjadikan semua kendala yang dirasakan Ducati itu sebagai alasan buruknya hasil yang didapatkan timnya di MotoGP 2020. Sebab ia tahu bahwa semua tim juga merasakan kendala yang sama seperti tim pabrikan asal Italia tersebut.
Akan tetapi, hal yang membuat Ciabatti sedikit emosi adalah karena tim lain seperti Yamaha dan Suzuki dapat beradaptasi dengan perubahan jadwal kalender MotoGP 2020 tersebut. Sementara Ducati justru sangat dirugikan, terutama karena faktor ban yang mempengaruhi kinerja dari Desmosedici GP20.
“Selain itu, kami terkadang mendapatkan trek yang jauh lebih dingin daripada sebelumnya, misalnya di Aragon. Di sana ekstrem. Tapi saya tidak ingin mencari alasan. Pasalnya, semua pembalap dan pabrikan dihadapkan pada kondisi yang sama. Pada akhirnya, beberapa pesaing kami berkinerja lebih baik dari kami,” tambahnya.
Selanjutnya, Ciabatti berharap balapan MotoGP bisa berjalan normal pada musim 2021 mendatang. Ia pun berdoa agar dua rider tim pabrikan terbaru mereka, yakni Jack Miller dan Francesco Bagnaia bisa jauh lebih baik lagi dari Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci yang merupakan dua pembalap tgerakhir mereka.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)