“Saya pikir tekanannya terlalu besar, terlalu banyak stres. Lalu pergelangan kaki saya patah dan saya absen dalam enam balapan. Tahun berikutnya saya berada di Leopard dan mengalami musim yang sangat sulit,” sambungnya.
“Dalam tahun-tahun yang sulit ini, saya telah memperoleh banyak pengalaman – itu sangat buruk dalam hal hasil, namun sangat bagus untuk pengalaman saya. Setiap momen baik yang saya alami di Leopard adalah sukses besar karena 95% dari waktu itu adalah hal negatif,” jelas Quartararo.
“Ini telah mengajarkan saya bahwa Anda dapat belajar dari momen negatif dan mengambil sesuatu yang positif. Tahun ini seluruh tim senang. Saya menikmatinya dan mereka juga menikmatinya - ada bagusnya memiliki suasana yang baik di dalam paddock,” tukas pembalap 21 tahun tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)