“Mengambil keputusan ini memang sulit, tapi tak parah-parah amat, atas berbagai alasan. Bukan bagi saya, tapi ini wajar-wajar saja. Baik di dunia balap maupun olahraga lain, kondisi seperti ini memang bisa terjadi,” jelas Dovizioso, seperti disadur dari GPOne, Selasa (15/9/2020).
“Anda memang harus mengikuti aliran situasi yang ada. Pada akhirnya, keputusan ini tak saya ambil berdasar pertimbangan dalam sehari saja, tapi jauh lebih lama lagi. Dalam delapan tahun kerja sama kami, ada banyak hal terjadi,” lanjut pembalap berusia 34 tahun itu.
Baca Juga: Dovizioso Beberkan Penyebab Kegagalannya Tampil Baik di MotoGP San Marino
“Awalnya memang sangat sulit dan berat, tapi kami berkembang bersama, dan ini pengalaman yang sangat penting. Di dalam Ducati, banyak orang yang sangat berkualitas dan sangat cerdas. Tapi di lain sisi, pendekatan orang Italia tidaklah biasa, dan tak mudah selalu sepakat dalam banyak hal.”
“Kami pun sering bertengkar beberapa tahun terakhir karena tak punya gagasan yang sama dalam bekerja. Kinerja saya bersama orang-orang Italia sangatlah positif dan menyenangkan, karena kami bisa mendapatkan kemajuan, dan mewujudkan hal-hal yang tadinya nyaris mustahil terjadi,” tutupnya.
(Ramdani Bur)