“Seseorang tiba di Honda yang mungkin tidak akrab dengan Dani Pedrosa atau tidak menawarkan kontrak sebagai pembalap tes ketika dia pensiun. (Alberto) Puig mengembangkan Dani dan membuatnya jadi pembalap seperti di masa jayanya,” tutur Livio Suppo, sebagaimana disadur dari GPOne, Jumat (1/5/2020).
“Kemudian Pedrosa tidak lagi ingin bekerja dengannya. Menurut saya, Puig adalah orang yang adil tetapi sedikit pemarah, mungkin dia dendam. Kinerja Dani sangat buruk dibandingkan ketika saya masih ada di garasi. Mood Dani sudah tidak lagi bagus sehingga dia menderita,” tutup pria berpaspor Italia itu.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)