LONDON – CEO All England Lawn Tennis Club (AELTC), Richard Lewis, berharap tak ada turnamen tenis Grand Slam lainnya yang harus dibatalkan pada tahun ini. Sebab, turnamen Wimbledon 2020 sendiri diketahui tak bisa diselenggarakan.
AELTC sebagai pihak penyelenggara Wimbledon memang memutuskan untuk tak menggelar turnamen tahun ini menyusul merebaknya virus corona di berbagai negara. Di Inggris yang menjadi tempat penyelenggara Wimbledon 2020 sendiri diketahui virus corona turut merebak luas. Bahkan, pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, diketahui turut terinfeksi virus tersebut.
Lewis pun berharap nasib yang dialami Wimbledon tak menyerang turnamen lainnya pada tahun ini, khususnya untuk berlevel Grand Slam. Turnamen Grand Slam yang tersisa tahun ini adalah AS Terbuka dan Prancis Open.
BACA JUGA: Serena Williams Terkejut dengan Pembatalan Wimbledon 2020
Tetapi, penyelenggaraan dua turnamen tersebut diketahui turut terancam akibat virus corona. Selain karena virus tersebut, jadwal yang berdekata antara AS Terbuka dan Prancis Open 2020 juga membuat banyak pihak meragukan keduanya bisa terselenggara dengan baik.
Jadwal yang berdekatan ini diketahui terjadi karena pihak penyelenggara Prancis Open 2020 memutuskan untuk mengundur turnamen. Tanggal baru yang ditetapkan membuat Prancis Open hanya berjarak sepekan dengan turnamen Grand Slam lainnya, yakni AS Terbuka.
"Mari kita berharap AS Terbuka dan Roland Garros dapat berlangsung. Saya masih berharap turnamen-turnamen besar, Masters, dan Premiers yang akan berlangsung tahun ini, seperti Montreal, Toronto, dan kemudian Cincinnati, masih akan terus berjalan. Tapi, kita semua tahu itu potensinya rendah saat ini,” ujar Lewis, sebagaimana dikutip dari New Indian Express, Jumat (3/4/2020).
(Fetra Hariandja)