“Untuk para pembalap MotoGP, kami terbiasa memiliki segala sesuatu yang terencana dengan tepat. Ada kebiasaan selama bertahun-tahun hal-hal berjalan tetap. Jadi, bagi kami untuk tidak memiliki titik-titik tetap itu sangat sulit,” ujar Dovizioso, sebagaimana dikutip dari Sky Sports, Selasa (17/3/2020).
“Kondisi yang berubah-ubah ini memberi pukulan bagi mental karena Anda terbiasa menjalani momen-momen khusus dan karenanya sedikit mengganggu kestabilan. Anda secara mental terbiasa setiap tahun untuk siap menghadapi tanggal tersebut, tetapi pada akhirnya tidak. Hal terberat adalah penundaan terus berlanjut hingga Mei,” lanjutnya.
“Kami menemukan diri kami dalam situasi yang sangat berlawanan. Anda rindu melakukan sesuatu dan itu berat. Anda tidak berpikir untuk beristirahat, yang perlu Anda katakan adalah, 'Saya ingin pergi ke sana, saya ingin melakukan ini, saya ingin, saya ingin.’ Tapi, ini adalah kenyataan dari fakta dan kami beradaptasi dengannya,” tutup runner-up MotoGP 2019 itu.
(Ramdani Bur)