MATTIGHOFEN – Pembalap Tim KTM Red Bull, Pol Espargaro, mengaku terkejut saat Repsol Honda memutuskan untuk merekrut Alex Marquez sebagai pengganti Jorge Lorenzo di MotoGP 2020. Ia mengakui keputusan yang dibuat Honda jauh dari prediksinya.
Espargaro mengatakan awalnya ia menduga bahwa Takaaki Nakagami atau Johann Zarco yang akan mengisi tempat di tim pabrikan Honda. Ketangguhan dua pembalap itu tentu saja menjadi alasan dari prediksi tersebut.
BACA JUGA: Meski Bakal Setim dengan sang Kakak, Alex Marquez Tetap Bakal Bersikap Profesional
Nakagami sendiri sudah memahami betul kondisi dari motor Honda. Sebab, ia telah memperkuat tim satelit Honda, yakni LCR, sejak 2018. Hasil yang cukup manis pun kerap kali bisa direngkuh oleh pembalap asal Jepang itu.
Sementara untuk Zarco, prediksi ini muncul di benak Espargaro setelah Honda memberi kesempatan kepada mantan rekan setimnya untuk menunggangi motor mereka di tiga balapan terakhir MotoGP 2019. Zarco diminta menggantikan peran Nakagami yang harus naik meja operasi.
Tetapi, semua prediksi Espargaro nyatanya meleset. Pilihan Honda pun jatuh kepada adik dari Marc Marquez. Menurut Espargaro, keputusan Honda ini cukup mengejutkan karena Alex sendiri diketahui belum memiliki pengalaman apa pun di pentas MotoGP.
"Awalnya, saya berpikir bahwa pabrikan asal Jepang itu (Honda) akan menempatkan Nakagami di tim utama Honda untuk menggantikan Jorge (Lorenzo). Tapi, mungkin mereka khawatir, dia (Nakagami) tidak bisa memenuhi harapan,” ujar Espargaro, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Rabu (8/1/2020).
“Jika kondisinya begitu, akan sulit untuk menempatkan Nakagami kembali di tim LCR pada 2021. Nakagami adalah satu-satunya orang Jepang. Itu tidak boleh dilupakan. Honda memikul tanggung jawab besar. Jadi, saya pikir Zarco akan naik motor HRC untuk menggantikan Lorenzo. Ketika Alex Marquez terpilih, saya terkejut,” tukasnya.
(Ramdani Bur)