"Ketika saya berada di Ducati, saya memutuskan untuk menyerah setelah hanya satu musim. Saya memiliki kontrak dua tahun, tetapi saya menyerah soal uang dan berganti tim. Saya tidak menyukainya, saya bahkan takut pada motor itu," beber Melandri, menyadur dari Tutto Motori Web, Selasa (31/12/2019).
“Jika seorang pembalap takut, dia tidak bisa melaju dengan cepat. Keputusan itu tidak mudah, tetapi saya sudah memikirkan rencana hengkang ke Kawasaki. Tapi kemudian mereka (Kawasaki) pensiun (dari MotoGP). Jika Anda tidak percaya pada motornya, sulit untuk bisa cepat,” lanjutnya.
“Anda bisa menjadi yang terbaik di dunia dan mengendarai motor terbaik di dunia, tetapi jika Anda tidak menemukan feeling dengan motor, Anda tidak akan pernah bisa cepat. Pada awalnya itu rumit, tapi kemudian Anda mengerti bahwa Anda harus mengikuti perasaan Anda,” pungkas Melandri.
(Fetra Hariandja)