“Ini adalah momen di mana Anda memiliki kilas balik. Saya punya perasaan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Aku melihat seseorang di depan saya yang mampu melakukannya. Saya pikir itu adalah dosa jika saya tidak melakukannya (merekrut Giannis), tidak memberikan kesempatan kepada seorang anak yang memiliki berkat (untuk) jika bukan menjadi yang terbaik, maka salah satu yang terbaik,” beber Velliniatis, melansir dari Fox Sports Asia, Kamis (16/5/2019).
“Saya pikir saya melakukan kejahatan jika saya tidak mendukungnya. Saya pergi ke rumahnya dan saya membelikannya buku tentang Diego Maradona. Dia masih suka sepakbola, dia belum sepenuhnya ke bola basket di pikirannya. Saya mengatakan kepadanya, ‘Orang ini adalah Anda. Anda harus tetap berada di jalur ini tidak peduli seberapa sulitnya.’ Kami ingin melakukan apa pun yang mungkin,” tukasnya.
(Fetra Hariandja)