“Kalau pola main memang cocok, namun penyakit lamanya, belum bisa menemukan cara keluar dari tekanan, cari poin yang tidak gampang, daya tahan konsentrasinya masih belum dapet banget,” beber Chafidz, melansir dari laman resmi PBSI, Minggu (28/4/2019).
“Rizki/Della mengandalkan pola main menyerang, kalau tidak tembus, tidak mau lebih menahan untuk mencari cara lagi," lanjut Chafidz.
Walau tumbang di semifinal, namun Rizki/Della berhasil mengukir sejarah. Pasalnya, mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menyabet dua medali di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia secara berturut-turut.
(Fetra Hariandja)