LONDON – Banyak yang mengatakan sebuah nama tidak akan lebih besar dari cabang olahraga itu. Tetapi, mantan juara dunia, Naseem Hamed berpendapat bahwa Muhammad Ali lebih besar dari olahraga tinju.
Selama musim 1960, tidak mudah bagi seorang olahragawan khususnya bagi atlet berkulit hitam untuk bersinar. Karena di saat itu, Amerika sangat kental dengan yang rasisme.
Perjuangan Ali di atas ring tidak mudah. Meski melalui sebuah momen yang berat, Ali berhasil meyakinkan publik dengan prestasinya. Artinya, Ali tidak hanya mengubah kebiasaan di olahraga tinju saja, tetapi olahraga pada umumnya.
“Banyak orang yang mengatakan seorang individu tidak akan lebih besar ketimbang olahraga yang digelutinya, tetapi tahukah Anda? Muhammad Ali lebih besar dari olahraga tinju, dan lebih besar dari olahraga itu sendiri,” ungkap Hamed, kepada Sky Sports.
“Bagi saya, dia sangat luar biasa. Saya mempelajari karakter, gaya, sikap, dan apa yang dia katakan, cara Ali dalam melepaskan pukulan, serta pergerakannya. Semua mengenai Ali, saya benar-benar mencintainya,” lanjut mantan juara kelas bulu IBF dan WBC itu.
Hamed pensiun di musim 2002. Dia gantung sarung tinju setelah berhasil meraih 36 kemenangan dan satu kekalahan.
"Itu sebabnya bagi saya, ia berdiri sendirian di platform yang saya percaya tidak bisa dibuat oleh tangan manusia. Itu [Platform] hanya untuk dia. Hak bahwa ia berdiri untuk di Amerika pada saat itu sangat menakjubkan,” lanjutnya.
(Hendra Mujiraharja)