JAKARTA – Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, menargetkan Janice Tjen tembus 30 besar dunia di ranking WTA pada 2026. Dengan begitu, ia bisa mengikuti Olimpiade Los Angeles 2028.
Janice mencatatkan lonjakan prestasi yang sangat signifikan sepanjang 2025, baik di kancah profesional maupun multi-event. Pencapaian yang paling mencuri perhatian adalah keberhasilannya menembus babak utama US Open 2025.

Langkah Janice di turnamen Grand Slam tersebut terhenti di babak kedua setelah kalah dari Emma Raducanu. Sebelumnya, ia sukses menyingkirkan Veronika Kudermetova yang berstatus unggulan ke-24.
Kemenangan itu sekaligus mengukir sejarah. Janice menjadi petenis Indonesia pertama yang mampu meraih kemenangan di laga utama Grand Slam dalam 22 tahun terakhir.
Sederet prestasi yang berhasil diukir membuat Janice sukses menembus peringkat 53 dunia. Pencapaian itu terbilang luar biasa mengingat sang petenis memulai 2025 di luar 400 besar peringkat dunia.
“Janice itu tahun lalu sampai Januari ranking-nya masih 400 dunia. Hari ini Alhamdulillah sudah 53 dunia. Suatu lonjakan prestasi yang luar biasa,” kata Nurdin kepada wartawan dalam acara pembukaan Pro Liga Indonesia Master di Jakarta, dikutip Rabu (24/12/2025).
Performa impresif itu membuat PP Pelti memasang target lebih tinggi untuk Janice pada 2026. Nurdin berharap petenis berusia 23 tahun tersebut mampu menembus peringkat 30 besar dunia demi mengamankan tiket ke Olimpiade Los Angeles 2028.
“Saya menargetkan Janice untuk 30 dunia di 2026 sehingga Asian Games Insya Allah Indonesia bisa ikut dan bersasar yang paling penting Olimpiade 2028 bisa ikut Olimpiade,” ujar mantan Ketua Umum PSSI itu.

Nurdin menjelaskan, petenis tunggal yang berada di peringkat 30 besar dunia berpeluang besar lolos secara otomatis ke Olimpiade. Jika target tersebut tercapai, hal itu akan menjadi catatan sejarah bagi tenis Indonesia.
Sebab, terakhir kali tenis Indonesia bermain di babak utama dalah pada Olimpiade Athena 2004. Saat itu, tenis Indonesia diwakili oleh Angelique Widjaja.
“Posisi 1 sampai 30 untuk tunggal itu sudah masuk untuk bisa otomatis lolos menjadi pemain olimpiade,” kata Nurdin.
“Kita sudah, mungkin 25 tahun yang lalu kita ikut olimpiade. Selama itu tidak pernah lagi. Kami sudah menyiapkan program untuk itu. Sudah road to olimpiade,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)