Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2025: Pasang Surut Bulu Tangkis Indonesia, Seret Gelar di BWF World Tour tapi Juara Umum SEA Games

Djanti Virantika , Jurnalis-Senin, 22 Desember 2025 |10:05 WIB
Kaleidoskop 2025: Pasang Surut Bulu Tangkis Indonesia, Seret Gelar di BWF World Tour tapi Juara Umum SEA Games
Para pebulu tangkis Indonesia. (Foto: PBSI)
A
A
A

KIPRAH bulu tangkis Indonesia alami pasang surut di sepanjang 2025. Para pemain banyak lewati momen, mulai dari seret gelar juara di berbagai ajang BWF World Tour hingga akhirnya bisa menutup tahun dengan manis karena jadi juara umum SEA Games 2025.

Selain itu, di sepanjang 2025, skuad di pelatnas PBSI juga jadi sorotan besar. Sebab, ada bongkar pasang pemain di sektor ganda yang kerap dilakukan PBSI di sepanjang tahun hingga beberapa pemain andalan memutuskan hengkang.

Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia sumbang medali emas. (Foto: NOC Indonesia/Naif Muhammad)

Kondisi ini tentunya menarik diulas karena mempengaruhi perkembangan bulu tangkis Indonesia. Okezone akan mengulas mendalam momen-momen yang tersaji di dunia badminton Indonesia sepanjang tahun ini.

1. Seret Gelar Juara Super 1000

Jonatan Christie. (Foto: PBSI)

Salah satu momen yang paling disorot dalam dunia perbulutangkisan Indonesia adalah seretnya para pemain merengkuh gelar juara di turnamen BWF World Tour sepanjang 2025 ini. Utamanya hal itu terjadi di turnamen berlevel Super 1000.

Indonesia harus membuka perjalanan di BWF World Tour 2025 dengan nihil gelar juara di turnamen Malaysia Open 2025 yang berlevel Super 1000. Tak ada satu pun wakil yang bisa menembus partai final di ajang itu.

Beberapa wakil bahkan mendapat hasil mengejutkan. Salah satunya didapat tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, yang harus tersisih di babak pertama karena kalah dari juniornya di pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani, dengan skor 8-21 dan 14-21.

Nasib sama juga didapat Jonatan Christie yang jadi andalan di sektor tunggal putra. Dia harus angkat koper di babak pertama karena kalah dari Toma Junior Popov (Prancis) dengan skor 8-21, 21-14, dan 24-26.

Kiprah terbaik wakil Tanah Air kala itu hanya menembus babak perempatfinal. Ada duet baru, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Putri KW yang melangkah hingga ke babak tersebut.

Putri Kusuma Wardani. (PBSI)

Puasa gelar wakil Tanah Air berlanjut ke ajang India Open 2025 yang bergulir setelahnya. Di rumah sendiri pada ajang Indonesia Masters 2025 pun, para pebulu tangkis Indonesia harus telan pil pahit. Tak ada satu pun gelar yang diraih.

Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tembus final harus puas hanya meraih status runner-up. Jojo -sapaan akrab Jonatan Christie- kalah dari jagoan Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 21-18, 17-21, dan 18-21. Sementara Fajar/Rian, mereka tumbang dari wakil Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, yang ditangani pelatih legendaris Indonesia, Herry Iman Pierngadi, dengan skor 11-21 dan 19-21.

Bulu tangkis Indonesia baru putus tren negatif di BWF World Tour 2025 pada ajang Thailand Masters 2025. Lanny/Fadia sukses rebut gelar juara di ajang Thailand Masters 2025 yang bergulir pada akhir Januari 2025. Meski gelar didapat di turnamen berlevel Super 300, ini tentunya jadi pelipur lara atas sederet kegagalan di turnamen-turnamen sebelumnya.

Setelah itu, Indonesia kembali terus gagal merebut gelar. Sepanjang Februari, tak ada gelar juara yang diraih. Begitu juga pada bulan Maret, padahal banyak ajang bergengsi yang digelar, mulai dari Orleans Masters, All England, Ruichang China Masters, hingga Swiss Open.

Kritikan tentu saja berdatangan. Apalagi di All England 2025, hanya ada 1 wakil yang lolos ke final, yakni duet Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Namun, mereka gagal juara karena kalah dari Kim Won Ho/Seo Seung Jae, dengan skor 19-21 dan 19-21.

 

Seret gelar Indonesia di turnamen Super 1000 bukan hanya terjadi di Malaysia Masters dan All England. Dari total 4 turnamen Super 1000 yang digelar, hanya ada 1 ajang yang bisa dijuarai wakil Indonesia.

Kegagalan juga terjadi di Indonesia Open 2025 yang berlevel Super 1000. Di turnamen itu, duet non-pelatnas, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi jadi penyelamat muka bulu tangkis Indonesia. Mereka jadi satu-satunya wakil Tanah Air yang lolos ke final, meski akhirnya gagal juara karena kalah di tangan Kim/Seo, dengan skor 21-18, 19-21, dan 12-21.

Sabar Karyaman/Reza Pahlevi. PBSI

Baru pada turnamen terakhir Super 1000 yang digelar tahun ini, yakni China Open 2025, gelar juara didapat wakil Indonesia. Gelar itu didapat duet dadakan di sektor ganda putra, yakni Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.

Fajar/Fikri keluar sebagai juara usai menaklukkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di final dengan skor 21-15 dan 21-14. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri dahaga Indonesia menjuarai turnamen BWF World Tour di level atas. Indonesia sudah menanti selama 7 bulan 208 hari untuk meraih gelar level elite tersebut.

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. (Foto: PBSI)

Meski seret gelar di turnamen Super 1000, rapor pebulu tangkis Indonesia tak terlalu jeblok di ajang level bawah. Ada beberapa turnamen level Super 750 hingga 100 yang sukses dijuarai wakil Indonesia.

Di kategori Super 750, ada Jonatan Christie yang sukses juara di ajang Denmark Open 2025. Lalu, Pada turnamen level Super 500, Jonatan juga sukses juara di ajang Korea Open serta Hylo Open.

Kejutan besar juga hadir jelang akhir tahun. Di mana, duet muda Raymond Indra/Nikolaus Joaquin dan pasangan baru Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum sukses merengkuh gelar di turnamen level Super 500, yakni Australia Open 2025 yang digelar pada November 2025. Ini tentunya jadi momen kebangkitan Indonesia.

Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum juara Australia Open 2025 (Foto: PBSI)

Pada turnamen Super 300, beberapa pemain juga sukses rebut gelar juara. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juara Taiwan Open, lalu Alwi Farhan naik podium tertinggi di Macau Open, hingga pasangan baru Dejan Ferdinansyah/Bernadine Wardana sukses menjuarai Syed Modi International.

Gelar lebih banyak lagi didapat pada ajang level Super 100. Pasangan muda Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata juara di Vietnam Open, Indonesia Masters Super 100 II, Guwahati Masters, hingga Odisha Masters. Chico Aura Dwi Wardoyo juga rebut gelar di Indonesia Masters Super 100 I.

Bukan hanya Chico, tunggal putra muda Indonesia, Zaki Ubaidillah, sukses rebut gelar di Indonesia Masters Super 100 II. Tak sendirian, di ajang itu duet Raymond/Nikolaus dan Apriyani/Fadia juga juara. Lalu, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine rebut gelar di Guwahati Masters. Di turnamen penutup tahun, Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi juara di Odisha Masters.

 

2. Rombak Pasangan Pelatnas

Bukan hanya pasang surut gelar juara di turnamen BWF World Tour yang mewarnai perjalanan bulu tangkis Indonesia tahun ini. Ada rombak pasangan pelatnas yang juga kerap dilakukan.

Langkah ini diambil guna memperbaiki kiprah pebulu tangkis Indonesia yang sempat merosot. Beberapa perubahan pasangan pun ternyata sukses membuahkan hasil manis.

Fajar Alfian/Shohibul Fikri. (Foto: Bagas Abdiel/Okezone)

Salah satunya tentu saja duet Fajar/Fikri. Duet ini sejatinya terbentuk dadakan karena pasangan bermain Fajar dan Fikri harus menepi sejenak karena berbagai alasan.

Rekan duet Fajar, yakni Muhammad Rian Ardianto, harus absen sejenak karena mendampingi sang istri melahirkan. Lalu, Daniel Marthin yang jadi partner bermain Fikri juga harus menepi karena cedera usai membela Indonesia di Piala Sudirman 2025.

PBSI pun menduetkan Fajar/Fikri pada awal Juni 2025 untuk mengikuti tur Asia. Tak disangka, mereka berkiprah manis. Bahkan, kala baru diduetkan dalam 8 turnamen saja, mereka bisa lolos ke BWF World Tour Finals 2025 karena kiprah manisnya. Tak heran, duet ini pun dipermanen.

Rachel Allessya bersama Febi Setianingrum. (Foto: PBSI)

Bongkar pasangan rekan duet di sektor ganda juga berjalan mulus untuk pasangan Rachel/Febi. Mereka bahkan bisa merebut gelar juara di Australia Open 2025.

Di sektor ganda putri sendiri, terjadi banyak perubahan pasangan. PBSI memang berusaha mencari pasangan terbaik untuk talenta yang ada. Siti Fadia bahkan harus menjajal beberapa pasangan bermain, mulai dari duet bersama Lanny, lalu kembali ke Apriyani, lalu dirinya kini mendapat partner bermain baru, yakni Amallia Cahaya Pratiwi.

Perubahan di sektor ganda campuran juga turut terjadi pada tahun ini. Salah satunya menduetkan Dejan Ferdinansyah dengan Bernadine. Meski harus bersaing di level bawah, mereka bisa merangkak naik perlahan tapi pasti sehingga merebut gelar di turnamen level Super 100 hingga 300.

 

3. Ramai Pemain Keluar Pelatnas

Jonatan Christie dan Chico Aura

Bulu tangkis Indonesia juga diwarnai dengan ramainya pemain keluar pelatnas pada tahun ini. Salah satu yang mengejutkan Adalah mundurnya Jonatan Christie dari pelatnas PBSI pada 17 Mei 2025. Padahal, dia berstatus pemain andalan Indonesia di sektor tunggal putra. Kala itu, keputusan diambil lantaran pertimbangan keluarga.

Langkah Jonatan keluar pelatnas PBSI kala itu berbarengan juga dengan Chico Aura. Selain dua nama itu, ada juga Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Rinov Rivaldy, Pitha Haningtyas Mentari, Lisa Ayu Kusumawati, Komang Ayu Cahya Dewi, hingga Jesita Putri Miantoro yang juga meninggalkan pelatnas.

Reaksi PBSI Usai 4 Pebulu Tangkis Sekaligus Resmi Keluar dari Pelatnas

Alasan beragam mewarnai keputusan itu. Mulai dari performa yang menurun, ingin fokus menjalani karier secara professional, hingga cedera.

 

4. Juara Umum SEA Games 2025

Erick Thohir Bersyukur Bulu Tangkis Indonesia Sumbang 1 Emas di SEA Games 2025 lewat Beregu Putra

Di tengah sejumlah kabar yang kurang baik, dunia bulu tangkis Indonesia tetap bisa memberi senyum bagi publik. Kabar bahagia datang jelang akhir tahun 2025.

Di ajang SEA Games 2025, Indonesia tampil dominan. Bulu tangkis Indonesia pun sabet status juara umum usai melampaui target dari pemerintah.

Awalnya, Indonesia dipatok target 2 medali emas. Tetapi, hasil yang didapat melebihi ekspektasi karena bisa merebut 3 medali emas.

Secara total, ada 10 medali yang bisa diraih para wakil Tanah Air. Rinciannya, ada 3 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

Medali emas pertama didapat dari nomor beregu putra. Tim bulu tangkis Indonesia memastikan naik podium tertinggi usai kalahkan Malaysia di final dengan skor 3-0.

Hasil Final Bulu Tangkis SEA Games 2025: Sikat Zaki Ubaidillah, Alwi Farhan Persembahkan Emas Ke-35 untuk Indonesia!

Kemudian, dua medali emas tambahan di nomor individu. Ada Alwi Farhan dari nomor tunggal putra dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dari sektor ganda putra yang meraih medali emas.

Sementara itu, tiga medali perak diraih lewat aksi tim beregu putri, aksi Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari (ganda putri) dan Moh Zaki Ubaidillah (tunggal putra).

Kemudian, empat medali perunggu diraih wakil dari sejumlah nomor pertandingan. Ada Putri Kusuma Wardani (tunggal putri), Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu (ganda campuran), Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (ganda putra), Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum (ganda putri).

Kiprah manis yang bisa ditunjukkan para pebulu tangkis muda Indonesia ini tentunya diharapkan jadi modal dalam menatap 2026. Hasil lebih manis diharapkan bisa diraih.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement