JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, memastikan polemik dualisme kepengurusan cabang olahraga (cabor) sepak takraw resmi tuntas. Kepastian ini didapat setelah Kemenpora menerima surat resmi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang menegaskan persoalan tersebut telah selesai.
KONI dan KOI sebelumnya menjalankan arahan Menpora Erick untuk duduk bersama dan merampungkan sengketa kepengurusan cabor melalui musyawarah, termasuk pada sepak takraw. Setelah proses verifikasi dan pembahasan, Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) periode 2025–2029 dengan ketua Surianto ditetapkan sebagai kepengurusan yang sah baik secara nasional maupun internasional.
“Saya sudah menerima surat pengakuan kepengurusan PSTI periode 2025–2029 dari KOI. Saya juga menerima surat keputusan KONI tentang pengukuhan personalia PB PSTI," kata Erick dikutip dari rilis resmi Kemenpora, Kamis (11/12/2025).
"Dua surat ini merupakan tindak lanjut terhadap arahan yang saya berikan pada awal Oktober lalu untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan olahraga," tambahnya.
Menpora Erick pun mengapresiasi keseriusan KOI dan KONI untuk menyelesaikan persoalan dualisme ini. Sebab, sebelumnya masalah dualisme ini selalu merugikan para atlet.
"Hal ini menjadi bukti bahwa Kemenpora bersama KOI dan KONI telah berhasil menyelesaikan dualisme di cabang sepak takraw yang telah berlarut-larut dan merugikan para atlet selama ini,” tutur Erick.