Thailand Sapu Bersih Gelar Juara
PALEMBANG - Thailand berhasil menunjukkan dominasinya setelah menyapu bersih juara pertama baik di bagian putra maupun putri pada gelaran Kejuaraan Dunia Sepak Takraw Super Series yang berlangsung di Palembang Sport Convention Center (PSCC), Minggu (26/2/2011).
Pada final bagian putri, tim Thailand keluar sebagai yang terbaik setelah mendapat perlawanan sengit dari tim Korea. Setelah harus mengalami kekalahan pada set pertama, Thailand berhasil bangkit dan menorehkan kemenangan 3-1, 11-15, 17-15, 15-5 dan 15-10. Sebagai juara pada bagian putri, Thailand berhak atas hadiah uang USD2 ribu.
Dominasi Thailand berlanjut di bagian putra. Menghadapi Malaysia di partai final, Thailand berhasil membuktikan keperkasaannya dengan unggul tiga set langsung 15-9, 15-5 dan 15-8. Hadiah USD4 ribu pun berhak dibawa pulang ke Thailand sebagai yang terbaik di bagian putra. Sedangkan Malaysia sebagai runner up harus puas dengan hadiah uang USD2 ribu.
Selepas upacara penutupan, Organisasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF), berharap Sepak Takraw yang notabene merupakan olahraga asli bangsa Melayu ini bisa masuk dalam kompetisi setingkat Olimpiade.
"Kita targetkan dalam 8 tahun kedepan sepak takraw bisa masuk Olimpiade," ujar ujar Abdul Halim Kader, Sekretaris Jenderal ISTAF.
Untuk bisa masuk Olimpiade, Halim yang juga Presiden Sepak Takraw Asia mengatakan, ISTAF terus berupaya memenuhi berbagai persyaratan yang dibutuhkan OIC (Organisasi Olimpiade Internasional) agar sepak takraw dimainkan minimal di 75 negara.
"Saat ini Sepak Takraw sudah diikuti 45 negara termasuk Amerika, Kami akan terus memperkenalkan ke seluruh benua, termasuk Afrika dan Jazirah Arab," lanjutnya.
Sementara itu Ketua Umum, Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (Persetasi) , Basri Sidehabi mengatakan, Indonesia turut mensukseskan dan berperan aktif agar Sepak Takraw bisa masuk dalam cabang olahraga di turnamen multi event dunia seperti Olimpiade.
"Dalam tiga bulan terakhir kita telah berupaya maksimal untuk meloloskan Sepak Takraw dalam eksebisi di London," ujar Basri.
(Fitra Iskandar)
