Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

NOC Indonesia Ingatkan Jangan Terpancing Isu Sanksi FIFA untuk Malaysia

Andika Rachmansyah , Jurnalis-Selasa, 30 September 2025 |11:36 WIB
NOC Indonesia Ingatkan Jangan Terpancing Isu Sanksi FIFA untuk Malaysia
NOC Indonesia mengingatkan agar seluruh pihak tidak terpancing isu sanksi FIFA terhadap Malaysia (Foto: NOC Indonesia)
A
A
A

JAKARTA – Ketua Umum NOC Indonesia (Komite Olimpiade Indonesia/KOI), Raja Sapta Oktohari, mengingatkan semua pihak agar jangan terpancing isu sanksi FIFA untuk FAM Malaysia. Sebab, hubungan kedua negara sejauh ini baik-baik saja.

FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM setelah menilai adanya pemalsuan dokumen untuk tujuh pemain naturalisasi. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.

1. Indonesia Diseret

Hasil Timnas Malaysia vs Singapura @malaysia_nt

Hukuman tersebut membuat pencinta sepakbola Malaysia menyeret Indonesia. Mereka menilai kalau Indonesia menjadi salah satu dalang di balik sanksi tersebut.

Bahkan, pemilik Johor Darul Ta’zim (JDT), Tunku Ismail Idris bin Sultan Ibrahim, juga ikut memanas-manasi. Sang putra mahkota mengunggah sebuah judul artikel dengan foto Erick Thohir dan Gianni Infantino sehingga membuat isu semakin liar. 

Menanggapi hal itu, Okto menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar. Ia menilai fitnah tersebut berpotensi merusak hubungan baik yang selama ini terjalin antara Indonesia dan Malaysia di dunia olahraga.

“Sudah jangan aneh-aneh, hubungan kita (Malaysia-Indonesia) selama ini baik. Jangan dirusak oleh oknum yang tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai terprovokasi,” tegas Okto dalam keterangannya, dikutip Selasa (30/9/2025).

 

2. Regulasi yang Jelas

Gianni Infantino bersama Erick Thohir. (Instagram/gianni_infantino)

Lebih lanjut, pria berusia 49 tahun itu menyatakan, FIFA memiliki regulasi yang jelas dalam memberikan sanksi kepada anggotanya. NOC Indonesia menilai isu yang berkembang hanyalah bentuk provokasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

“Kami percaya FIFA punya mekanisme dan regulasi yang jelas dalam memutuskan sanksi. Tidak mungkin ada sanksi yang diambil berdasarkan intervensi dan pertimbangan negara lain. Jadi jangan sampai ada pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta,” ujar Okto.

“Olahraga seharusnya jadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Kita harus tetap menjaga nilai sportivitas, fair play, dan solidaritas, khususnya dengan Malaysia yang merupakan saudara serumpun kita,” tegasnya.

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun yang kerap berhadapan maupun bekerja sama di berbagai ajang olahraga internasional. Kedua negara sama-sama menjadi bagian dari ASEAN serta aktif di berbagai forum olahraga multinasional seperti SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade.

NOC Indonesia mencatat, dalam setiap multievent, kedua negara selalu menunjukkan sportivitas, solidaritas, dan rasa persaudaraan. Bahkan, kerja sama di luar lapangan, seperti pertukaran pengalaman kepelatihan dan program pembinaan atlet muda telah lama terjalin.

(Wikanto Arungbudoyo)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement