BANGKOK – Bintang Timnas Voli Putri Vietnam, Nguyen Thi Bich Tuyen, secara mengejutkan memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2025 di Phuket, Thailand. Keputusan ini diambil di tengah sorotan publik dan media terkait persyaratan kelayakan atlet yang ditetapkan oleh Federasi Bola Voli Internasional (FIVB).
Meskipun Federasi Bola Voli Vietnam (VFV) awalnya menyatakan Tuyen mundur karena alasan pribadi, sang atlet kemudian memberikan klarifikasi melalui media sosialnya. Tuyen menyebut ia menarik diri dari kompetisi bergengsi tersebut karena adanya peraturan baru dari FIVB mengenai kelayakan atlet.
"Ini adalah keputusan yang telah saya pertimbangkan dengan matang dan mendapatkan rasa hormat dari staf pelatih dan Federasi Bola Voli Vietnam. Alasan keputusan ini bukan karena kurangnya keinginan untuk berkompetisi, tetapi karena persyaratan baru dari Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) mengenai kelayakan atlet untuk berkompetisi,” tulis Tuyen di media sosial pribadinya, Okezone mengutip dari Volleytrails, Rabu (20/8/2025).
"Bagi saya, olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang rasa hormat dan keadilan," imbuhnya.
Nguyen menilai peraturan baru tersebut tidak transparan dan kurang adil bagi atlet. Tuyen menegaskan pengunduran dirinya adalah keputusan matang yang diambil untuk melindungi integritasnya dan mencegah Timnas Voli Putri Vietnam dari risiko yang lebih besar.
Keputusan Tuyen ini tidak lepas dari isu sensitif yang telah lama mengelilingi dirinya. Dikutip dari Thairath, ada dugaan Thailand yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Voli 2025 sempat mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan agar FIVB melakukan tes gender kepada Tuyen.
Isu ini semakin mencuat setelah insiden yang menimpa Timnas Voli Putri Vietnam di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025 di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Saat itu, Timnas Voli Putri Vietnam didiskualifikasi karena dua pemain mereka dianggap tidak memenuhi syarat setelah hasil tes kromosom menunjukkan adanya kromosom pria.
Akibatnya, kemenangan-kemenangan yang Vietnam raih di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025 itu dibatalkan. Berdasarkan Regulasi Disiplin FIVB 2023 Pasal 12.2, negara yang melakukan pelanggaran serupa bisa dikenakan sanksi berat, seperti denda dan penangguhan federasi, liga, tim nasional, pemain, dan ofisial.
Dengan latar belakang tersebut, pengunduran diri Nguyen Thi Bich Tuyen terlihat sebagai langkah antisipasi untuk menghindari terulangnya insiden yang bisa merugikan tim dan federasi. Keputusannya ini membuka kembali diskusi tentang regulasi gender dalam olahraga profesional, yang sering kali menjadi topik sensitif bagi para atlet.
(Rivan Nasri Rachman)