ASSEN - Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez merasa banyak hal aneh terjadi di sepanjang MotoGP 2025 yang sudah berlangsung 10 seri tersebut. Seperti Marquez berhasil berjaya di trek yang biasanya ia kesulitan, namun ia justru gagal finis ketika tampil di sirkuit yang sangat difavoritkan.
Marc Marquez baru saja memenangkan balapan di MotoGP Belanda 2025. Tak hanya juara pada balapan utama, dia juga memenangkan sprint di Sirkuit Assen, Belanda pada 28 - 29 Juni 2025 lalu.
Padahal, lintasan balap itu bukan merupakan sirkuit favorit Marquez. Hal serupa terjadi saat Marquez memenangkan balapan di Qatar dan Italia.
Sebaliknya, saat Marquez tampil di sirkuit favoritnya, dia malah melakukan kesalahan. The Baby Alien -julukan Marc Marquez- diketahui gagal finis di Amerika Serikat, dan berakhir di posisi ke-12 di Jerez, Spanyol.
"Saya tidak tahu, sepertinya tahun ini kami menang di saat-saat sulit, di sirkuit yang sulit dan kami melakukan kesalahan di saat-saat yang mudah, seperti di Austin atau Jerez, itu adalah trek favorit saya," kata Marquez seperti dikutip dari Crash, Selasa (1/7/2025).
“Tetapi selain itu, saya sangat gembira sekali lagi bisa meraih 37 poin (di Belanda)," sambungnya.
Kemenangan di Belanda sangat aneh bagi Marquez. Selain bukan sirkuit favorit, dia juga sempat terjatuh dua kali di sesi latihan bebas pertama dan practice. Hal ini membuatnya ragu bisa menjadi juara di Sirkuit Assen.
“Saya jujur dan saya yakin bahwa hari ini saya bukan yang tercepat di luar sana, tetapi saya mengelola balapan seperti yang saya inginkan, saya mengelola balapan seperti kemarin, mencoba mempertahankan posisi saya," ungkap Marquez.
Walau begitu, Marquez pada akhirnya berhasil menjawab keraguannya sendiri. Dia membawa pulang 37 poin setelah menang di Sirkuit Assen.
Saat ini, dia memimpin klasemen dengan koleksi 307 poin, unggul 68 angka dari adiknya, Alex Marquez (Gresini Ducati) yang mengalami kecelakaan di Belanda.
"Saya sangat, sangat senang, bukan 100% karena Alex mengalami patah jari dan saya berharap dia segera pulih, pertama-tama karena dia lawan utama saya di kejuaraan dan saya ingin semua lawan berada di jalur yang benar. Dan kedua karena dia saudara saya," tandasnya.
(Rivan Nasri Rachman)