SETELAH penantian panjang, akhirnya pevoli asal Kazakhstan, Sabina Altynbekova, berhasil mewujudkan mimpinya bermain di Indonesia saat bergabung dengan Yogya Falcons di Proliga 2025. Sayangnya, pevoli yang dikenal karena kecantikan dan ketaatannya sebagai umat muslim itu tak memiliki debut manis saat bermain di Tanah Air.
Sabina bukanlah nama asing bagi penggemar voli Indonesia. Sejak kemunculannya, ia telah memikat banyak hati, bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga karena kepribadiannya.
Apalagi Sabina juga dikenal sebagai seorang Muslimah yang taat, kerap membagikan momen ibadahnya dan kunjungannya ke masjid. Bahkan, ia juga aktif dalam olahraga berkuda, salah satu olahraga yang dianjurkan dalam Islam.
Kombinasi pesona dan akhlak mulia inilah yang membuat Sabina begitu dikenal, termasuk di Indonesia. Saking terkenalnya di Indonesia, Sabina sempat bermimpi ingin berkarier di Proliga.
Ya, keinginan Sabina untuk bermain di Indonesia itu sudah ada sejak lama. Hanya saja takdir kala itu belum mengizinkan.
Sabina sempat menolak tawaran dari Indonesia karena memiliki target bermain untuk klub Al Wasl di Uni Emirat Arab (UEA). Sayangnya, ia tidak mengungkapkan identitas klub voli Indonesia yang kala itu berusaha merekrutnya.
"Tahun ini, ada tawaran dari sejumlah negara: Indonesia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Filipina,” ungkap Sabina pada 24 Desember 2019, saat kontraknya dengan Almaty hampir berakhir.
Kini, impian itu akhirnya menjadi kenyataan. Pada Proliga 2025, Sabina bergabung dengan Yogya Falcons yang juga baru pertama kali tampil di kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia.
"Saya sangat senang akhirnya bisa ke Indonesia dan bermain voli di sini. Saya sudah memimpikan ini selama tiga atau empat tahun terakhir, dan akhirnya sekarang bisa jadi kenyataan," cerita Sabina saat tiba di Jakarta pada November 2024.
Meskipun ini adalah kali pertama Sabina menginjakkan kaki di Indonesia, ia merasa memiliki ikatan kuat dengan negara ini. Hal ini tak lepas dari banyaknya pengikut media sosialnya yang berasal dari Indonesia.
"Setelah Asian Junior Women's Volleyball Championship 2014 di Taiwan, saya mendapatkan banyak sekali followers dari Indonesia. Mereka sering bilang kalau ingin melihat saya bermain voli di Indonesia. Sekarang akhirnya bisa terjadi," tutup Sabina, mengungkapkan kegembiraannya.
Sayangnya, mimpi Sabina tak berakhir bahagia. Ia gagal membantu Yogya Falcons menembus babak final four. Sehingga perjalanan Sabina di Proliga 2025 berakhir lebih cepat.
“Kami tidak berhasil masuk empat besar, jadi musim ini berakhir bagi tim kami. Terima kasih kepada presiden kami, Bapak Handy, seluruh staf, pelatih, dan rekan saya (di Yogya Falcons),” cerita Sabina, dikutip dari instagram pribadinya @altynbekovba_20.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bekerja sama dengan kalian semua. Kami semua hebat, ini adalah debut kami di Liga Pro dan pada akhirnya kami mencapai apa yang kami inginkan. Kami mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan perasaan yang tak terlupakan,” tambahnya.
“Terima kasih kepada tim lawan, kami bermain melawan para pevoli terbaik di dunia, yang telah berulang kali berpartisipasi dalam Olimpiade. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bermain melawan Anda,” lanjut Sabina.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, orang-orang yang tinggal di sini. Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan Anda kepada saya, terima kasih atas cinta Anda. Terima kasih telah ingin bertemu dengan saya lagi. Sampai jumpa di lain waktu, Insyaallah,” tutup Sabina.
Ya, perjalanan Sabina dengan Yogya Falcons berakhir. Entah apakah di Proliga 2026, Sabina akan tetap bermain di Indonesia atau tidak, satu hal yang pasti ia sudah kembali ke Kazakhstan.
(Rivan Nasri Rachman)