“Saya pikir jika saya berkendara dengan amarah atau lebih agresif dari seharusnya, saya tidak akan jadi versi terbaik dari diri sendiri. Saya sama sekali tidak memikirkan (soal dendam) itu,” tukas Martin.
Pun begitu, Martin yakin betul Ducati akan menyesali perlakuan buruk itu. Ia juga merasa sejak apa yang terjadi di Mugello (GP Italia) tahun lalu, pabrikan asal Borgo Panigale itu bukan tempat yang pas untuknya.
“Sangat jelas setelah sukses mengalahkan mereka, mereka pasti akan menyesali. Bahkan, sebelum apa yang terjadi di Mugello, jauh di dalam hati, entah mengapa, di sana (Ducati) bukan tempat saya,” papar Martin.
“Jadi, saya sangat bahagia dengan apa yang telah terjadi karena itu membawa saya ke sini, membantu saya menjadi juara dunia, dan membawa nomor 1 ke Aprilia,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)